Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Benda yang Diduga Puing Pesawat MH370 Ternyata Alat Memancing

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE ONLINE, Jakarta – Benda-benda yang mengapung di perairan selatan Samudera Hindia yang belakangan diyakini sebagai puing-puing pesawat naas Malaysia Airlines MH370 ternyata peralatan pancing.

Demikian laporan VOA, Selasa WIB (1/4/2014) mengutip pernyataan para pejabat Australia, negara yang kini memimpin upaya pencarian pesawat jet Malaysia yang hilang sejak 8 Maret silam itu.

Dalam beberapa pekan terakhir ini, satelit-satelit dan pesawat-pesawat pencari telah mengumumkan lokasi ratusan puing yang diharapkan tim penyelidik bisa digunakan untuk melacak keberadaan pesawat yang hilang secara misterius itu. Sejauh ini mereka belum berhasil menemukan puing-puing atau objek apapun dari pesawat yang hilang tersebut.

Pada Senin (31/3/2014), 11 kapal -termasuk tujuh kapal dari China- beserta 10 pesawat terbang menjelajahi daerah seluas 254.000 kilometer persegi di Samudera Hindia itu. Tim pencari melaporkan beberapa lagi objek yang diidentifikasi sebagai petunjuk yang menjanjikan.

Meski frustrasi, Perdana Menteri Australia Tony Abbott – dalam konferensi pers di Perth hari Senin – mengatakan tidak ada batas waktu yang ditetapkan untuk menemukan pesawat tersebut.

 “Saya tentu saja tidak menetapkan batas waktu pencarian. Kita berkewajiban kepada keluarga para penumpang, kepada setiap orang yang melakukan perjalanan udara, pada negara-negara yang warganya berada di dalam pesawat yang hilang itu, kepada dunia yang selama tiga minggu ini terpaku oleh misteri ini, kepada setiap orang yang melakukan apapun yang masuk akal dalam upaya pencarian ini, dan karenanya kita akan terus melakukan pencarian pada hari-hari mendatang,” ujar Abbott.

Tony Abbott menambahkan intensitas operasi ini terus meningkat meski menghadapi tantangan dan besarnya operasi yang disebutnya sebagai “upaya yang luar biasa sulitnya”.

Menteri Pertahanan Malaysia Hishamuddin Hussein hari Senin mengatakan ia akan melakukan perjalanan ke Hawaii pekan ini untuk bertemu Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel dan membahas upaya pencarian tersebut. Ia juga akan berbicara dengan mitra-mitranya – para menteri pertahanan ASEAN – di Honolulu.

Pemerintah Malaysia mengatakan mereka bekerjasama dengan Australia untuk membentuk Pusat Koordinasi Instansi Gabungan baru yang dipimpin oleh pensiunan kepala staf angkatan udara Australia, yang akan mengkoordinasi upaya pencarian internasional dari pangkalan udara Pearce di Perth – Australia.

Sebuah kapal yang membawa alat khusus pendeteksi kotak hitam pesawat diperkirakan akan tiba di daerah itu hari Kamis. Tim penyelidik berharap bahwa jika mereka dapat membawa alat itu cukup dekat dengan alat pencatat penerbangan pesawat, alat itu akan mendeteksi sinyalnya dan para pencari akan dapat menentukan lokasi reruntuhan utama pesawat.

Dua puluh enam negara terlibat dalam operasi pencarian pesawat Malaysian Airlines MH370 yang hilang dari radar 8 Maret lalu selagi dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing dengan 239 penumpang dan awak pesawat. Sebagian besar penumpang atau sekitar 154 orang adalah warga negara China.

Anggota-anggota keluarga warga China itu memprotes keras cara Malaysia menangani situasi musibah tersebut.

Tetapi hari Senin, suratkabar pemerintah China “China Daily” mempublikasikan sebuah editorial yang tampaknya memperlunak sikap resmi pemerintah China, dengan menyatakan orang “seharusnya tidak tenggelam dalam kemarahan dan bagi keluarga korban untuk menerima tragedi tersebut. Suratkabar itu menyatakan satu-satunya yang dapat dilakukan sekarang adalah melanjutkan pencarian puing pesawat tersebut.

[email protected]

Foto: Ist

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Nurcholish MA Basyari

Advertisement

Bagikan Artikel: