Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkeu: Dampak Inflasi Kenaikan Elpiji Tidak Besar

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri memprediksi dampak inflasi yang diakibatkan dari kenaikan harga elpiji nonsubsidi 12 kilogram yang segera dilakukan PT Pertamina tidak terlalu besar.

"Inflasi kecil. Lebih kecil dari (inflasi akibat kenaikan tarif) listrik. Paling hanya 0,1 persen," ujarnya di Jakarta, Selasa (9/9/2014).

Menkeu mengatakan laju inflasi relatif lebih terpengaruh oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi karena dampaknya lebih menyeluruh kepada lapisan masyarakat, bukan oleh kenaikan harga elpiji 12 kilogram.

"Kalau (kenaikan harga elpiji) cuma Rp 1.000-Rp 1.500, pasti (inflasinya) di bawah. Yang punya impact itu BBM. Jadi, jangan khawatir kalau ada inflasi (dari kenaikan harga elpiji)," katanya.

Sebelumnya, pemerintah menyetujui usulan PT Pertamina (persero) untuk menaikkan harga elpiji nonsubsidi 12 kilogram agar mendekati harga keekonomian sebagai upaya untuk mengurangi beban keuangan perseroan.

"Pemerintah mendukung usulan Pertamina dengan besaran dan waktunya kami serahkan ke Pertamina," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung seusai rapat koordinasi pembahasan harga elpiji 12 kilogram di Jakarta, Senin (8/9/2014).

Ia menambahkan berapapun kenaikan harga tersebut dan waktu yang tepat akan diserahkan sepenuhnya kepada Pertamina karena hal itu menjadi kewenangan perseroan yang selama ini menjadi penyalur gas bagi industri dan rumah tangga.

"Besaran dan waktunya kami serahkan ke Pertamina. Mereka akan menghitung yang pas, tidak memberatkan, dan secara bertahap untuk mengurangi kerugian. Ini akan diumumkan segera oleh Pertamina," kata Chairul.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya memastikan besaran kenaikan dan waktunya akan dirapatkan terlebih dahulu dalam rapat internal sebelum nantinya kenaikan harga elpiji diumumkan kepada khalayak umum.

"Kita sudah mendapat mandat untuk mengimplementasikan kenaikan harga elpiji, tapi waktu dan besaran kami harus rapat internal dulu sebelum nanti kami umumkan kepada media," ujarnya.

Hanung belum mau berkomentar terkait kemungkinan Pertamina akan menaikkan harga elpiji nonsubsidi 12 kilogram pada kisaran Rp 1.000 per kilogram atau Rp 2.000 per kilogram seperti yang sebelumnya pernah direncanakan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: