Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hati-hati! Tidur dengan Lampu Terang Bisa Berdampak Serius bagi Kesehatan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Mulai sekarang jangan anggap sepele dengan kualitas tidur Anda. Pasalnya, bila kita tak menjaga kualitas tidur kita maka itu akan berdampak pada kesehatan Anda dan parahnya tak banyak yang tahu bahwa kebiasaan-kebiasaan sepele juga dapat menurunkan kualitas tidur seseorang.

Misalkan, kebiasaan tidur dengan lampu menyala atau terbiasa bermain ponsel sebelum tidur ternyata dapat mengganggu tidur kita. Hal ini karena hormon yang dihasilkan tubuh saat tertidur terganggu oleh cahaya yang dipancarkan lampu, layar ponsel, atau televisi. Masalahnya, karena satu gangguan pada hormon tidur ini saja maka pengaturan hormon lain pun ikut berantakan dan menyebabkan beragam penyakit.

Lalu, apa saja gangguan kesehatan yang dimaksud? Berikut paparannya seperti dilansir detikHealth dan berbagai sumber lainnya, Minggu (28/9/2014).

Obesitas
Penelitian dari Universitas Oxford, Inggris, menemukan bahwa wanita yang tidur di dalam kamar yang terang lebih cenderung memiliki BMI lebih tinggi dan lingkar pinggang lebih besar ketimbang wanita yang tidur di kamar gelap. Jika terpaksa harus tidur di kamar terang maka sebaiknya gunakanlah penutup mata.

Depresi
Studi lain yang dipublikasikan dalam Journal of Affective Disorders mengungkapkan orang yang depresi lebih banyak terpapar cahaya di malam hari daripada yang tidak depresi. Untuk mengimbanginya, berjemurlah selama beberapa menit di pagi hari.

"Paparan sinar matahari di siang hari dapat meningkatkan pelepasan hormon melatonin di malam hari," terang Kenji Obayashi, MD, PhD, dari Nara Medical University School of Medicine, Jepang.

Kanker Payudara
Di bulan April 2013, International Journal of Health Geographics merilis sebuah penelitian yang menemukan bahwa wanita yang tinggal di perkotaan atau kawasan di mana banyak ditemukan pusat perbelanjaan, perumahan, dan lampu jalanan, lebih berisiko untuk mengidap kanker payudara. Bila terpaksa tinggal di kota maka pasang tirai berwarna gelap untuk jendela di kamar tidur.

Diabetes Tipe 2
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan bulan April 2014 dikatakan bahwa pengidap diabetes lebih banyak terpapar cahaya minimal empat jam sebelum tidur. Padahal, melatonin yang terganggu karena hal ini akan menghambat produksi hormon yang mengatur selera makan dan glukosa dalam tubuh.

"(Untuk mengurangi risikonya) gunakan bola lampu yang watt-nya rendah dan minimalisir penggunaan TV, ponsel dan komputer di malam hari," saran Bauer.

Insomnia
Studi lain mengatakan mereka yang terbiasa bermain ponsel atau tablet di malam hari cenderung memiliki kualitas tidur yang buruk sekaligus kurang tidur.

"Kalaupun sering bangun malam, misal untuk buang air, gantilah lampu yang biasa Anda pakai dengan bola lampu berwarna merah redup. Setidaknya lampu warna ini dapat menekan produksi melatonin, tapi tidak merusak pola tidur Anda," terang Bauer.

Tekanan Darah Tinggi
Penelitian lain yang dipublikasikan dalam jurnal Chronobiology International, Juli 2014, mengatakan bahwa orang yang banyak terpapar cahaya di malam hari memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada yang tidur di kamar yang gelap. Untuk itu, matikan seluruh peralatan elektronik, termasuk jangan mengisi ulang peralatan elektronik di kamar tidur karena charger-nya pun kadang mengeluarkan cahaya juga.

Para peneliti pun sepakat tidur yang paling aman adalah tidur di dalam kamar yang benar-benar gelap.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: