WE Online, Jakarta - Kinerja PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) pada kuartal III-2014 ini terlihat lesu. Perseroan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 15% menjadi Rp 1,42 triliun dari Rp 1,67 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Untuk penyaluran kredit, terlihat tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga rendah. Perseroan membukukan pertumbuhan kredit sebesar 13% pada kuartal III-2014 ini menjadi Rp 51,1 triliun dari Rp 45,3 triliun di kuartal III-2014 dengan rasio NPL yang terjaga di 0,8%.
Sementara itu, untuk dana pihak ketiga (DPK) BTPN juga mengalami pertumbuhan sebesar 7% menjadi Rp 52,6 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 49 triliun. Kemudian loan to deposit ratio (LDR) mencapai 97%, namun jika memperhitungkan pendanaan dari obligasi dan pinjaman bilateral maka rasio likuiditas perseroan berada di level 87%.
Adapun, aset BTPN meningkat sebesar 8% menjadi Rp 71,7 triliun jika dibandingkan dengan perolehan yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 66,2 triliun. Rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 23,6%.
"Menghadapi tantangan, kami fokus melakukan hal-hal fundamental secara konservatif dan prudent, antara lain meningkatkan cadangan likuiditas, kredit dengan baik, mengelola biaya bunga, dan biaya operasional secara cermat," kata Direktur Utama BTPN Jerry Ng dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (23/10/2014).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
