WE Online, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen/inflasi pada November tahun 2014 sebesar 1,5%. Inflasi tahun kalender sebesar 5,75%; inflasi tahun ke tahun (year on year/YoY) 6,23%; kemudian inflasi komponen inti November 2014 sebesar 0,4%; dan inflasi komponen inti (YoY) 4,21%.
Kepala BPS Suryamin mengatakan nilai inflasi November 2014 sebesar 1,5% sangat dipengaruhi kenaikan harga BBM subsidi. Meskipun pengaruh kenaikan tersebut hanya mempengaruhi 12 hari bulan November.
"Untuk bulan November belum kena seluruh hari karena kenaikannya pada tanggal 18 November. Jadi, 12 hari terakhir saja merupakan harga baru, 18 hari pertama masih harga normal," kata Suryamin dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Senin (1/12/2014).
Selain itu, menurutnya, pemilihan waktu untuk menaikkan BBM dinilai sudah sangat tepat. Ia membandingkan pada saat mantan Presiden SBY menaikkan BBM pada Juni 2013 lalu terjadi inflasi sebesar 3,2%.
"Waktu daripada menaikkan BBM penting juga. Terbukti bulan November biasanya inflasinya rendah bahkan pernah terjadi deflasi. Tahun 2009 deflasi 0,03%, tahun 2010 inflasi 0,6%, tahun 2011 sebesar 0,34%, tahun 2012 sebesar 0,07%, tahun 2013 sebesar 0,12%, sehingga 2014 dengan kenaikan BBM menjadikan inflasi 1,5%," paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
