Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bali Hasilkan Devisa 7,86 Juta Dolar AS dari Kerajinan Kulit

Warta Ekonomi -

WE Online, Denpasar - Bali menghasilkan devisa sebesar 7,86 juta dolar AS dari pengapalan hasil kerajinan berbahan baku kulit selama sepuluh bulan periode Januari-Oktober 2014, meningkat 3,63 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 7,59 juta dolar AS.

"Dari segi volume pengapalan matadagangan itu merosot 26,52 persen, namun perolehan devisa justru meningkat," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Minggu (14/12/2014).

Ia mengatakan, Bali mengapalkan aneka jenis cindera mata berbahan baku kulit sebanyak 4,21 juta dolar AS selama sepuluh bulan pertama 2013, menurun menjadi 3,09 juta unit pada kurun waktu yang sama 2014.

"Dari segi volume merosot, namun perolehan nilai meningkat itu berkat kerajinan bahan baku kulit hasil sentuhan tangan-tangan terampil seniman dan perajin Bali dihargai semakin mahal setiap unitnya," ujar Panasunan Siregar.

Hasil industri kerajinan skala rumah tangga itu paling banyak diserap pasaran Jepang yakni 21,91 persen, disusul Singapura 19,94 persen, Australia 2,62 persen, Amerika Serikat 4,12 persen, Thailand 1,48 persen, Jerman 4,21 persen, Hong Kong 0,20 persen, Perancis 3,85 persen,, Spanyol 1,65 persen dan 31,88 persen sisanya diserap sejumlah negara lainnya.

Hasil kerajinan berbahan baku kulit antara lain berupa sepatu, sandal untuk pria dan wanita yang dibuat dengan desain yang unik dan menarik sehingga sangat disenangi konsumen luar negeri.

Selain itu juga aneka jenis tas untuk pria dan wanita dari semua golongan umur. Kerajinan dari bahan baku kulit itu juga berupa ikat pinggang dan jaket.

Perajin Bali sangat kreatif memproduksi aneka jenis cindera mata bernilai seni unik dengan harga yang terjangkau sebagian besar pelancong dalam negeri maupun turis asing yang berlibur ke Bali.

Namun matadagangan itu juga dipersiapkan untuk ekspor, karena tidak jarang wisatawan asing yang berliburan ke Bali memesan dalam jumlah banyak, yang tidak tertutup kemungkinan kembali dijual di negaranya.

"Karena wisatawan yang datang ke Bali selain untuk berlibur juga memanfaatkan peluang itu untuk bisnis. Kondisi yang demikian itu secara tidak langsung juga memberikan keuntungan bagi Bali," ujar Panasunan Siregar. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: