Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Citibank: Pemahaman Keuangan Masyarakat Meningkat

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Citibank Indonesia mengemukakan bahwa pemahaman keuangan masyarakat Indonesia mengalami peningkatan tertinggi yakni 62,4 poin dibandingkan beberapa negara di kawasan Asia. "Hal menarik adalah produk investasi reksa dana yang masuk dalam instrumen investasi pilihan," ujar Senior Vice President, Head of Wealth Management Citibank NA Indonesia Ivan Jaya di Jakarta, Kamis (15/1/2015).

Menurut dia, meningkatnya pemahaman keuangan masyarakat Indonesia menunjukan kemampuan dalam merencanakan keuangan dan pengimplementasian tata kelola keuangan yang baik serta optimisme terhadap perekonomian ke depan. "Indonesia, orang-orangnya optimistis terhadap keuangannya, mau menabung, mengetahui investasi, sehingga kecerdasannya meningkat," ujarnya.

Ia mengemukakan bahwa tingkat pemahan keuangan masyarakat Indonesia didominasi pada produk jasa keuangan konvensional seperti dana tunai atau tabungan yang menempati posisi puncak diikuti oleh asuransi, properti dan reksa dana.

Ivan Jaya memaparkan bahwa pengukuran pemahaman keuangan Indonesia itu dilakukan melalui survei Citi FinQ di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia. Hasil terbaru Citi FinQ menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat pemahaman keuangan tertinggi di atas Singapura (59,9 poin), Filipina (56,1 poin), Australia 55,6 poin), dan Taiwan (52,1 poin). "Financial Quotient atau FinQ adalah istilah yang digunakan Citigroup untuk menunjukkan kemampuan seseorang dalam memahami pentingnya perencanaan keuangan dan pengimplementasian tata kelola keuangan yang baik," katanya.

Menurut Ivan Jaya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang cukup gencar melakukan edukasi terhadap produk-produk investasi salah satunya pasar modal, telah melakukan langkah yang benar dan diikuti juga oleh perusahaan terkait dengan mempersiapkan layanannya yang baik. "Citibank memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa mencapai level 5.925 poin pada tahun ini," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, pemerintah Indonesia yang telah menjual surat utang negara dalam valuta asing berdenominasi dolar AS (global bond) untuk seri RI0125 dan RI0145, serta menetapkan hasil transaksi sebesar 4 miliar dolar AS. "Situasi itu menunjukkan dunia investasi dengan pemerintahan baru berjalan," ucap dia. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: