Gubernur: Pertumbuhan Ekonomi Bali Semakin Membaik

WE Online, Bali - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan pencapaian pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2014 semakin membaik, walau menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal.

"Ekonomi Bali tercatat mengalami pertumbuhan 6,18 persen. Kondisi ini menunjukkan perkembangan positif yang ditandai dengan meningkatnya total produk domestik regional bruto (PDRB) nominal sebesar 12,37 persen dari Rp 94,56 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp106,25 triliun pada 2014," kata Mangku Pastika dalam penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) 2014 pada sidang paripurna DPRD Bali, Senin (6/4/2015).

Ia mengatakan sejalan dengan hal tersebut, PDRB per kapita penduduk Bali pada tahun 2014 menjadi Rp25,88 juta, per kapita per tahun meningkat sebesar 11,04 persen dibanding tahun 2013 sebesar Rp23,31 juta per kapita.

Gubernur Mangku Pastika Lebih lanjut mengatakan, pergerakan laju inflasi di Bali selama 2014 mencapai 8,43 persen atau meningkat signifikan dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 7,35 persen. Capaian angka inflsi yang cukup tinggi ini dominan didorong meningkatnya bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada pengujung tahun 2014 Kemampuan kinerja ekonomi tersebut, kata dia, dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja sebesar 98,10 persen dari jumlah pencari kerja di Bali. Secara absolut, jumlah penduduk 15 tahun ke atas yang telah terserap pada lapangan pekerjaan mencapai 2,2 juta orang. "Sementara jumlah yang belum terserap atau mengganggur mencapai 44 ribu orang," kata Mangku Pastika.

Dikatakan, hasil survei sosial ekonomi nasional (Susenas) pada September 2014, menunjukkan jumlah penduduk miskin di Bali mencapai 195 ribu orang, atau sebesar 4,76 persen.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan September 2013 sebesar 4,49 persen. Sementara secara nasional jumlah penduduk miskin mencapai 27,73 juta orang atau sekitar 10,96 persen. "Peningkatan angka kemiskinan di Bali tahun 2014 disebabkan peningkatan garis kemiskinan menjadi sebesar Rp301,7 per kapita per tahun pada September 2014," katanya. (Ant)