Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kajian Awal APMS KA Bandara Soetta Sekitar Rp2,7 Triliun

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kebutuhan investasi sistem perpindahan penumpang otomatis (ASPM) yang menghubungkan antara stasiun kereta api bandara dan terminal Soekarno-Hatta ditaksir hingga Rp2,7 triliun, kata Direktur Keuangan Angkasa Pura II Andra Y. Agusalam.

"Kajian awal APMS itu sekitar Rp2,7 triliun, butuh dana besar dalam waktu yang singkat," kata Andra usai penandatanganan perjanjian kredit antara PT Kereta Api Indonesia, PT Railink, dan empat bank, di antaranya Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Central Asia, dan Bank Mandiri di Jakarta, Senin (20/4/2015).

Namun, Andra mengatakan bahwa pihaknya belum menentukan moda transportasi yang akan digunakan untuk perpindahan penumpang tersebut, padahal KA bandara tersebut diperkirakan beroperasi mulai 2016. "Bisa saja kereta (monorel) atau bus, insya Allah tahun depan selesai. Kemungkinan menggunakan bus. Namun, bus dengan jalur khusus atau 'guided-bus'," katanya.

Ia mengatakan, "Kami lagi menghitung ulang, tentu akan mengganggu 'cashflow' (arus kas). Ini terus mengkaji antara investasi dan bagian dari konektivitas terminal ke stasiun." Sementara itu, lanjut dia, investasi untuk stasiun senilai Rp140 miliar.

Andra berjanji bahwa APMS akan rampung seiring dengan beroperasinya kereta bandara dan dalam satu bulan akan dipastikan akan menggunakan moda yang mana. Ditemui terpisah, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan bahwa moda penghubung penumpang dari stasiun ke terminal Bandara akan menggunakan "low deck bus" atau bus dengan tingkat ketinggian pijakan kaki yang rendah.

Bus tersebut juga akan melintas di jalur khusus, seperti jalur busway Transjakarta. "Loe deck bus saja, tidak usah monerel dulu. Kita ini banyak maunya. Tiongkok punya apa kita mau. Platformnya kan beda," katanya. Kereta Api Bandara Soetta akan beroperasi dari Stasiun Bandara Soetta melewati Stasiun Sudirman Baru, Duri, dan Batu Ceper sebagai setasiun pemberhentian.

Total jarak yang dilintasi adalah sepanjang 36,3 kilometer yang terdiri atas 24,2 jalur yang sudah ada (existing) dan 12,1 kilometer jalur baru.

Untuk mendukung operasional KA bandara tersebut, KAI akan merombak Stasiun Manggarai sebagai salah satu stasiun keberangkatan KA bandara dengan membangun "underpass" sebagai "passenger crossing" (jalur penyeberangan penumpang).

Nantinya, penumpang KA bandara akan diarahkan untuk menuju peron khusus penumpang KA bandara. Selain itu, KAI juga akan membangun Stasiun Sudirman Baru sebagai stasiun khusus KA bandara (city air terminal) yang hanya melayani penumpang dan menuju bandara. Perseroan Terbatas Railink menargetkan KA Bandara Soetta sudah dapat dioperasikan pada tahun 2016. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: