Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KAA, Indonesia dan Iran Siap Tingkatkan Perdagangan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Iran Hassan Rouhani membahas mekanisme untuk meningkatkan kerja sama perdagangan antara kedua negara, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Pertemuan bilateral antara presiden RI dan presiden Iran itu dilakukan di sela-sela Pertemuan Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 di Jakarta Convention Center.

"Beberapa isu yang juga diangkat terkait dengan mekanisme untuk meningkatkan perdagangan. Karena seperti diketahui, saat ini perdagangan dengan Iran terhambat dalam konteks perbankan," ungkap Arrmanatha.

Menurut dia, hambatan perdagangan antar kedua negara dalam hal perbankan disebabkan adanya sanksi yang diterapkan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. "Hal itu disebabkan Iran mendapat embargo perbankan dari AS. Oleh karena itu, mereka akan membahas bagaimana mereka bisa atasi hal itu," ujar dia.

Selain itu, Arrmanatha menyebutkan bahwa kedua Presiden juga membahas tentang pengaktifan kembali komisi bersama (joint commission) antara Indonesia dan Iran.

"Mereka sepakat untuk mengaktifkan kembali 'join commission' yang selama ini telah ada guna meningkatkan hubungan bilateral," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir menekankan Indonesia dan Iran perlu membangkitkan kembali semangat kerja sama ekonomi di antara kedua negara, khususnya di bidang perdagangan. Wamenlu Fachir berpendapat bahwa nilai perdagangan bilateral Indonesia-Iran saat ini belum menunjukkan potensi yang sebenarnya.

"Untuk dua negara besar seperti Indonesia dan Iran, bahkan nilai perdagangan dua miliar dolar AS per tahun masih terlalu kecil," ujar dia.

Oleh karena itu, menurut Wamenlu, kedua negara harus menghidupkan kembali bentuk kerja sama ekonominya sehingga dapat melampaui nilai perdagangan dua miliar dolar AS per tahun. Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Iran pada 2013 dan 2014 hanya mencapai 568 juta dolar AS dan 430 juta dolar AS. Padahal, total perdagangan kedua negara sebelumnya selalu berada diatas angka satu miliar dolar AS.

Penurunan nilai perdagangan yang signifikan itu terjadi karena berhentinya impor migas Indonesia dari Iran, sebagai akibat sanksi ekonomi perdagangan unilateral kepada Iran. Namun, potensi perdagangan antara Iran dan Indonesia sangat besar mengingat sifat perdagangan komplementer kedua negara. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: