Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DKP Siapkan Tiga Lokasi untuk Investasi Perikanan

Warta Ekonomi -

WE Online Termate - Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Utara menyiapkan tiga lokasi kepada investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk investasi perikanan di daerah ini.

Sekertaris DKP Malut Ismail di Ternate  mengatakan tiga lokasi yang disiapkan untuk investasi perikanan tersebut adalah pelabuhan perikanan nusantara Bastiong di Kota Ternate, pelabuhan perikanan nusantara Tobelo di Kabupaten Halmahera Utara dan pelabuhan perikanan Panamboan di Kabupaten Halmahera Selatan.

DKP Malut menyiapkan tiga lokasi tersebut untuk investasi perikanan karena telah memiliki infrastruktur penunjang yang memadai, seperti pelabuhan yang bisa di sandari kapal ikan bertonase diatas 50 GT dan ketersediaan lahan untuk pembangunan investasi perikanan.

Selain itu, di tiga lokasi tersebut juga telah memiliki dukungan listrik dari PLN yang cukup untuk operasional investasi perikanan, seperti industri pengolahan ikan serta pula telah memiliki fasilitas penyediaan bahan bakar minyak (BBM).

"Selain ketiga lokasi tersebut, ada lagi satu lokasi yang disiapkan untuk investasi perikanan yakni Pulau Morotai, namun penangganannya ditangani langsung pemerintah pusat karena Morotai telah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," kata Ismail, Sabtu (25/4/2015).

Khusus untuk investasi perikanan dalam bentuk budidaya perikanan, DKP Malut menyerahkan sepenuhnya kepada investor untuk memilih lokasi yang dinginkan, karena di Malut ada sekitar 6.000 ha lebih portensi lahan untuk budidaya perikanan, tersebar di 10 kabupaten/kota.

DKP Malut bersama instansi terkait lainnya di daerah ini akan memberikan berbagai kemudahan kepada investor yang akan mengembangkan investasi di ketiga lokasi tersebut, seperti kemudahan perizinan dan keringanan pajak.

Ia menambahkan, hasil tangkapan ikan Malut selama ini banyak diangkut ke daerah lain, seperti ke Sulawesi Utara, Maluku dan Sulawesi Tenggara, karena industri pengolahan ikan yang ada di Malut masih terbatas untuk menampung hasil tangkapan nelayan setempat. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: