Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penuhi FKTP, BPJS Kesehatan Gandeng Freeport Indonesia

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - BPJS Kesehatan melakukan kerja sama dengan PT Freeport Indonesia dalam pemenuhan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di lingkungan PT Freeport Indonesia.

Kerja sama tersebut diawali dengan penandatanganan oleh Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan Sri Endang Tidarwati di kantor pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, Rabu (1/7/2015).

Ia mengungkapkan FKTP seperti klinik-klinik yang merupakan fasilitas kesehatan milik PT Freeport Indonesia yang dikelola oleh PT Alas Emas Abadi (PT AEA) dan berada di area kerja PT Freeport Indonesia yang memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat nonspesialistik (primer) meliputi rawat jalan dan rawat inap.

Klinik tersebut ditetapkan sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan bersifat tertutup (closed provider). Klinik-klinik tersebut adalah Klinik Kuala Kencana, Klinik Portside, Klinik Base camp, Klinik Mile 38, Klinik Ridge Camp, Klinik GBT (Gunung Bijih Timur), Klinik Mile 74, Klinik Grasberg, dan Poliklinik Tembagapura.

Momen tersebut, lanjut dia, sangat baik dalam upaya meningkatkan jumlah jejaring faskes yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan diharapkan badan usaha lain yang memiliki faskes primer berupa klinik atau poliklinik yang pesertanya merupakan peserta BPJS Kesehatan dapat pula menjadi mitra BPJS Kesehatan.

"BPJS Kesehatan sangat menyambut baik apa yang dilakukan PT Freeport. Ini dapat dijadikan percontohan bahwa FKTP milik badan usaha dapat bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Kami juga melakukan upaya credentialing demi memenuhi standar pelayanan di FKTP tersebut dan diharapkan FKTP-FKTP milik BU dapat mengejar kualitas yang diharapkan mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta BPJS Kesehatan," ujar Endang.

Sampai dengan saat ini BPJS Kesehatan telah melakukan kerja sama dengan 23.653 faskes yang terdiri dari 19.304 faskes primer, 1.771 faskes lanjutan, dan 2.578 faskes penunjang. Angka ini terus berkembang setiap bulannya.

Untuk memperoleh jaringan fasilitas kesehatan yang berkualitas, sambung Endang, BPJS Kesehatan juga menerapkan credentialing atau seleksi kualitas provider sebelum bekerja sama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: