Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenperin Usung Strategi Ganda Hadapi MEA

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kementerian Perindustrian mengusung strategi ganda yaitu ofensif dan defensif untuk memenangi persaingan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang berlaku pada akhir 2015.

"Selain itu, kami juga fokus pada penumbuhan wirausaha industri melalui pelatihan wirausaha baru dan bantuan start up capital," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin melalui siaran pers di Jakarta, Minggu (5/7/2015).

Menperin mengatakan, strategi ofensif dilakukan dengan membangun pusat pendidikan dan pelatihan industri.

Implementasi yang dilakukan berkaitan dengan penguatan sektor Industri Kecil Menengah (IKM) antara lain Pemberian insentif bagi IKM melalui program restrukturisasi mesin dan peralatan.

Sementara itu, strategi defensif dilakukan dengan konsentrasi pada penyusunan Standar Nasional Indonesia untuk produk-produk manufaktur.

Menurutnya, saat ini sudah tersusun 50 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor industri serta 25 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK).

Secara progresif diupayakan penambahan 15 SKKNI dan 10 LSP sektor industri setiap tahunnya, diutamakan bidang industri prioritas.

Menperin juga menekankan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) yang termasuk dalam program ofensif.

Antara lain, dilakukan dengan memberi fasilitas akses permodalan bagi IKM melalui Kredit Usaha Rakyat, Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL), Modal Ventura dan Corporate Service of Responsibility (CSR). Menurut data BPS, hingga 2013, jumlah unit usaha IKM mencapai 3,4 juta unit dan menyerap 9,7 juta orang tenaga kerja. Angka itu bakal ditingkatkan lagi melalui percepatan pertumbuhan wira usaha.

Akselerasi itu menyasar penumbuhan wirausaha industri di daerah tertinggal dan daerah potensial, program Beasiswa Penumbuhan Wirausaha Industri yang bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan.

Menperin juga menegaskan optimismenya terkait kinerja industri tahun ini, yang merujuk pada pertumbuhan Industri non migas pada triwulan I tahun 2015 sebesar 5,21 persen yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi tahun 2015 yaitu sebesar 4,71 persen. Sementara, ekspor produk industri hingga Februari tahun 2015 sebesar 17,57 miliar dolar AS yang memberi kontribusi sebesar 69,16 persen dari total ekspor nasional yang sebesar 25,41 miliar dolar AS.

Sedangkan impor produk industri s/d Februari tahun 2015 sebesar 18,65 miliar dolar AS turun sebesar 7,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebesar 20,08 miliar dolar AS.

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman modal (BKPM) total investasi yang masuk pada triwulan I pada tahun 2015 mencapai 20,32 juta dolar AS. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: