Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kesehatan dan Pendidikan Jadi Alasan Utama Konsumen Berdonasi

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - MasterCard dalam penelitian terakhirnya, MasterCard's Charitable Giving Survey 2014, mengungkapkan bahwa lebih dari setengah atau 53,2% konsumen di Asia Pasifik memberi donasi untuk beramal di mana dari jumlah tersebut konsumen dari negara berkembang merupakan bagian terbesar.

Sementara itu, konsumen di negara maju cenderung lebih gemar melakukan donasi secara individu dengan jumlah yang lebih besar.

Menurut survei tersebut, kesehatan dan pendidikan bagi anak-anak merupakan alasan yang paling kuat bagi responden di Asia Pasifik untuk berdonasi. Hal ini disebutkan di semua negara, kecuali Hong Kong, sebagai salah satu dari tiga alasan utama dalam melakukan donasi. Sedangkan, penanggulangan bencana alam merupakan alasan nomor satu yang mendorong konsumen di Jepang dalam melakukan donasi.

"Melalui penelitian ini, MasterCard melihat bahwa perilaku pemberian donasi berbeda di seluruh dunia dan hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti budaya, umur, tingkat pendapatan, dan juga masalah yang terdapat di wilayah terkait. Contohnya, di Jepang para penduduknya mempunyai kecenderungan untuk berdonasi bagi penanggulangan bencana alam. Hal ini tidak mengejutkan mengingat frekuensi gempa bumi yang cukup sering terjadi dan dampak jangka panjang dari bencana tsunami serta kebocoran nuklir Fukushiman Daiichi yang terjadi pada tahun 2011," kata Group Head, Communications, Asia Pacific, MasterCard Georgette Tan dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (30/7/2015).

Namun demikian, menurut Georgette, masyarakat di negara-negara lebih maju seperti Australia, Selandia Baru, dan Hong Kong, lebih cenderung memberikan donasi amal yang berfokus pada "penyakit-penyakit serius".

"Mungkin hal ini disebabkan oleh meningkatnya prevalensi penyakit serius seperti kanker di negara maju di mana para penduduk di negara tersebut cenderung hidup dengan usia yang lebih tua. Namun, keinginan untuk mendukung dan melindungi anak-anak (generasi akan datang) menjadi alasan yang paling sering dikemukakan oleh negara-negara di kawasan Asia Pasifik," imbuhnya.

Dia mengatakan hasil penelitian ini memberikan dukungan untuk inisiatif MasterCard's Purchase with Purpose yang melibatkan para pemegang kartu sebagai bagian dari upaya MasterCard untuk berbagi kembali kepada masyarakat di manapun mereka menggunakan kartu MasterCard.

Persentase dari biaya sebuah barang yang terjual melalui program Purchase with Purpose akan didonasikan untuk mendukung serta memberdayakan kaum wanita dan juga pendidikan dengan memberikan sebuah kesempatan bagi mereka yang kurang mampu untuk belajar sebuah keterampilan, menimba ilmu, dan merasakan pendidikan tingkat lanjut, serta meningkatkan kesadaran akan isu kesehatan dan mendukung perlindungan lingkungan.

Adapun, hasil penelitian ini berdasarkan dari wawancara yang dilakukan di 14 negara antara bulan Oktober dan Desember 2014 dengan jumlah responden minimal sebanyak 500 orang yang berusia antara 18-64 tahun di masing-masing negara. Di semua negara penduduk usia lanjut (50-64 tahun/59,1%) lebih cenderung berdonasi untuk amal dibandingkan dengan penduduk yang berusia antara 18-24 tahun (45,4%).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: