Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DBS Foundation-UKMC UI Gelar 'DBS Social Entrepreneurship'

Warta Ekonomi -

WE Online, Depok - DBS Foundation dan Pusat Usaha Kecil dan Mikro Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UKMC UI) memulai hari pertama rangkaian penyelenggaraan DBS Social Entrepreneurship (SE) Boot Camp di Hotel Santika, Depok. DBS SE Boot Camp merupakan seri pelatihan dan pendampingan wirausaha sosial yang diselenggarakan mulai bulan Agustus hingga Desember 2015 selama bertahap.

Dalam kegiatan ini, sebanyak 30 orang perwakilan dari 17 organisasi sosial yang tersebar di 14 kota di Indonesia mendapatkan pengetahuan langsung dari pakar-pakar usaha sosial dari institusi ternama tentang bagaimana mengembangkan organisasinya menjadi social enterprise yang dapat mengakses program pendanaan dan memperbesar dampak sosialnya.

Menggandeng organisasi penggelut isu wirausaha sosial seperti British Council, Boston Consulting Group, Kinara Indonesia, Aavishkaar dan LGT Venture Philantrophy sebagai mitra edukasi, hari pertama DBS SE Boot Camp diawali dengan sesi pendalaman materi oleh Ari Sutanti, Senior Program Manager, British Council Indonesia.

Terkait tujuan pelaksanaan Boot Camp ini, Ari mengatakan, "Di Indonesia, menjamurnya social enterprise tidak dibarengi dengan jumlah organisasi yang berhasil mengakses investasi, di situlah ada kesenjangan, atau missing middle. Karenanya, penting bagi para pelaku wirausaha sosial untuk ‘seal the deal’, yang tahap pertamanya ada pada penentuan value proposition, yaitu penentuan produk/jasa yang berbeda dengan pesaing lainnya," katanya.

Sebelum dapat menggali value proposition tadi, pemahaman tentang Theory of Change menjadi krusial. Dalam penjelasannya, Ari mengulas beberapa tahapan penting bagi sebuah organisasi dalam mencapai tujuan sosialnya, termasuk Resources, Activities, Outputs, Social value yang didapatnya dari Carol Weiss (1972).

Secara umum, selain mempelajari Theory of Change, Ari menekankan juga pentingnya pembekalan diri dan bisnis bagi wirausaha sosial untuk menciptakan dampak yang jelas dan terstruktur, menyusun rencana bisnis yang baik, serta mengatur tata kelola organisasi yang baik dan berkelanjutan. Dengan begitu, para wirausaha sosial dapat meningkatkan daya tarik di depan investor sehingga turut memberikan solusi atas kesenjangan yang muncul.

Selepas rehat, para peserta pun mendapatkan pendalaman materi dari Dewi Meisari, Senior Advisor UKMC UI tentang evaluasi struktur organisasi dan memahami skema kepemilikan yang tepat untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi. Sesi ini diisi dengan penyusunan Logical Framework yang membantu para organisasi menyusun kerangka berpikir, mengukur indikator kesuksesan, mencari metode verifikasi yang benar, sekaligus menganalisis risiko yang mungkin timbul.

Dari 164 aplikasi yang diterima DBS Foundation selama Juli 2015, sebanyak 17 organisasi terpilih dan lolos seleksi untuk mengikuti DBS SE Boot Camp ini. Penyelenggaraan DBS SE Boot Camp ini selaras dengan semangat kampanye brand Igniting Possibilities, Sparking Joy (SPARK) yang sedang dijalankan.

"Di DBS, kami berupaya untuk terus menyediakan beragam wadah yang memungkinkan wirausaha sosial di Indonesia untuk dapat bertumbuh," ujar Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing and Communications, PT Bank DBS Indonesia.

Mona mengatakan, "Keunikan dan jiwa kompetitif dibutuhkan oleh generasi penggiat SE saat ini di tanah air. Terlepas dari itu, passion dan energi positif juga kerap harus dijaga agar para organisasi dan SE mampu mencapai tujuannya dan yang terpenting, berkontribusi terhadap penyelesaian isu sosial. Harapan kami, selepas DBS SE Boot Camp ini para peserta dapat memaksimalkan daya saing, semangat kompetitif, keunikan, passion, serta energi dalam meraih tujuan sosial mereka," pungkas Mona.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: