Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Perlu Contoh AS Agar Subsidi Tepat Sasaran

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menyambut baik pembentukan Forum Sistem Pembayaran Indonesia (FSPI) yang digalang Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Melalui forum ini, Bambang berharap ke depan bisa dibentuk suatu sistem yang terpadu menggunakan kartu pintar (smart card) atau cashless transaction. Bahkan, sistem pembayaran dengan kartu tersebut bisa digunakan pula untuk menyalurkan subsidi pemerintah kepada masyarakat.

"Dalam konteks G to P, mimpi kita subsidi pemerintah bisa langsung disalurkan ke masyarakat melalui sistem pembayaran dengan kartu agar tepat sasaran," tutur Bambang saat menghadiri peresmian FSPI di Gedung BI Jakarta, Kamis (27/8/2015).

Dengan kartu tadi juga nantinya setiap warga yang berhak akan memiliki saldo dengan nominal tertentu sehingga bagi yang tidak memiliki kartu tidak akan menikmati subsidi yang disalurkan pemerintah.

"Katakanlah kita masih ingin memberikan subsidi BBM. Kalau di masa lalu harga dimurahkan saja, tapi semua (yang tidak berhak) bisa menikmati. Tapi, kalau pakai kartu mereka kalau datang ke POM bensin tinggal gesek saja. Kalau dia tidak punya kartu ya, dia tidak bisa. Itu contoh saja," jelasnya.

Namun, lanjut Bambang, sistem penggunaan kartu atau smart card ini tidak akan efisien bila sistem kependudukan di Indonesia belum terintegrasi melalui nomor identitas tunggal (single identity number).

"Sistem (smart card) tadi bisa tidak bocor atau disalahgunakan apabila kita mempunyai sistem single identity number yang kuat," tuturnya.

Bambang mencontohkan sistem ini sukses diterapkan pada program kesejahteraan penduduk Amerika Serikat (AS) yang menggunakan nomor pengaman social (social security number/ SSN). "Kenapa AS sukses menyalurkan berbagai bantuan ke masyarakatnya? Karena mereka menerapkan social security number. Jadi, menurut saya single identity number is must," paparnya.

Menurutnya, SSN yang diterapkan di AS sangat sederhana dan unik, yakni bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti mendaftar telepon, SIM, dan sebagainya sehingga mudah diingat.

"Kita inginnya nanti tidak ada lagi NPWP nomor sendiri, SIM nomor sendiri, KTP nomor sendiri, sekarang saya yakin pasti semua yang ada di sini (Gedung BI) tidak ada yang hapal nomor KTP-nya kan?" tanya Bambang yang langsung disambut tawa para tamu undangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: