Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasdem: 'Buy Back' Saham Tak Boleh Pakai Dana Pensiun

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Politisi Partai Nasdem Irma S Chaniago menentang rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang ingin melakukan buy back saham Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI) melalui skema dana pensiun karyawan BUMN.

Anggota Komisi IX DPR itu setuju langkah buy back sebagai mekanisme penyelamatan ekonomi, namun penggunaan dana pensiun karyawan BUMN harus dikoreksi lantaran sebagai dana pihak ketiga.

"Untuk buy back-nya saya bilang yes, tapi kalau menggunakan dana pensiun karyawan, wah nanti dulu. Ini kan uang karyawan, menteri tidak boleh dengan gampang menggunakan dana itu walau untuk kepentingan perusahaan," kata Irma di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Irma menambahkan rencana Menteri Rini itu penuh risiko dan kurang peka terhadap hak karyawan. Hal ini menyangkut profitabilitas perusahaan yang fluktuatif, terlebih perekonomian sedang pada posisi tidak baik.

"Yang harus dipikirkan itu profitabilitasnya. Kalau perusahaan untung, karyawan bisa menikmati. Tapi kalau rugi, karyawan juga yang akan kena risiko sebagai pemegang saham," tambahnya.

Selain itu, Irma juga menyinggung prosedur buy back yang tak gampang direalisasikan. Ia mengatakan menteri harus menyertakan serikat pekerja BUMN dalam proses formulasi hingga finalisasi penggunaan dana pensiun. Dalam proses formulasi akan muncul resistensi karyawan karena tentunya tidak mudah meyakinkan seluruh karyawan BUMN yang jumlahnya ribuan.

Ke depan, lanjutnya, alokasi pembelian saham itu hendaknya tidak diambil dari dana pensiun karyawan. Apalagi, tren harga saham yang masih relatif fluktuatif tidak menutup kemungkinan saham perusahaan akan kembali menurun.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berencana pembelian kembali (buy back) saham Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI). Kendati demikian, akhirnya Rini membatalkan rencana itu karena tren penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kedua bank tersebut yang mengalami rebound pada titik cukup aman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: