Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petani Sawit Diminta Gunakan Pupuk Bioorganik

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Petani sawit diminta menggunakan pupuk bioorganik sebagai upaya mengantisipasi kekeringan yang mengakibatkan tanaman sawit kekurangan air dan unsur hara.

Konsultan Perkebunan Sawit, Sugiyono di sela pameran di 11th Indonesian Palm Oil Conference and 2016 Price Outlook, 26 - 27 November 2015, di Bali, Rabu (25/11/2015) mengatakan, fenomena El Nino tahun ini dikhawatirkan mengakibatkan tanaman sawit mengalami kekeringan yang dampaknya, produksi buah dan rendemen minyak sawit diperkirakan lebih rendah untuk tahun depan.

"Penurunan produksi sawit dipengaruhi kurangnya pasokan air dan unsur hara selama kekeringan berlangsung," katanya.

Kekeringan terjadi merata di sejumlah sentra perkebunan sawit antara lain Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi sampai Kalimantan. Efek kekeringan baru dirasakan tanaman dalam jangka waktu enam bulan mendatang, lanjut b Sugiyono, dampaknya membuat diferensiasi seks sehingga perkembangan bunga mengarah kepada bunga jantan.

Hal ini berakibat produksi tandan buah segar (TBS) sawit diperkirakan turun dua kilogram per janjang, sementara itu, rendemen minyak sawit akan berkurang sekitar 1,5 persen. Solusi mengatasi El Nino, menurut Sugiyono, pekebun disarankan memulihkan akar tanaman kembali, karena hal itu bisa membantu penyerapan air di saat hujan datang dan mempermudah penyerapan unsur hara dari pupuk.

"Supaya akar pulih disarankan pemberian dolomit ke tanaman. Kandungan kalsium di dalam dolomit akan membantu pemulihan akar," katanya.

Selain dolomit, pekebun direkomendasikan untuk mengaplikasikan pupuk bio organik seperti Haramax dan NPK Hi-Grade. Sugiyono menyatakan, pupuk Haramax dan NPK Hi-Grade membantu pemulihan akar karena mengandung unsur hara makro dan mikro yang sangat komplit.

"Kedua unsur hara ini dibutuhkan dalam proses pertumbuhan akar," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Satya Agrindo Perkasa, Juswar Halim, mengatakan penggunaan Haramax dan Hi-Grade dapat menghemat dosis pemupukan 30-50 persen dibandingkan penggunaan pupuk lain. Di dalam Haramax dan NPK Hi-Grade, kata Juswar Halim, terdapat kandungan Humic Acid maupun Mycorrhiza untuk menjaga ketahanan tanaman dari dampak negatif kekeringan.

"Setelah mengaplikasikan Pupuk NPK Hi-Grade dan Haramax, maka pertumbuhan tanaman relatif lebih baik dan produksi tidak turun signifikan," ujarnya.

PT Satya Agrindo Perkasa bekerja sama dengan PT Kujang Agri Mulia saat ini menjadi produsen kedua pupuk tersebut. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: