WE Online, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut baik keinginan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) yang mengharapkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) turun dari posisi saat ini sebesar 7,5 persen.
"BEI sangat mengapresiasi. Simpel saja, kita kan tidak sendirian di dunia, kalau di dunia jarak antara rate dengan inflasi negatif maksimum dua persen. Kenapa kita sendiri yang besar mencapai tiga persen?" kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio di Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Menurut Tito, BI memang memiliki sikap independen dalam menentukan kebijakan. Namun setidaknya, imbauan ini bisa diterima oleh BI agar jarak antara BI rate dengan inflasi tidak terlalu jauh.
"Pada 2012 lalu bedanya cuma sekitar dua persen, kalau dua persen menarik juga sebab BI rate-nya cuma 6,65 persen. Ini independen BI, yah kita tidak boleh ikut campur. Tapi kita cuma imbau saja," paparnya.
Nah, dengan adanya penyesuaian BI rate dan kinerja emiten mendominasi sangat bagus di kuartal III-2015 maka diharapkan market pelan-pelan bisa naik sampai kuartal I-2016. Inilah yang diharapkan oleh pelaku pasar (investor).
"Hari ini indeks hijau dan kita prediksi akan terjadi creating up. Selain menunggu BI rate dan inflasi tidak beda jauh. Kita juga tunggu spending pemerintah hingga akhir tahun yang diharapkan bisa meningkat. Selain dorongan dari hasil kuartal III 70 persen emiten masih menghasilkan profit," tutup Tito.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement
