Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenhub: Kereta Api Akan Gunakan Teknologi 'Train Control'

Warta Ekonomi -

Seluruh proyek pembangunan kereta api baru di Indonesia termasuk kereta api cepat Bandung-Jakarta dan "mass rapid transit" akan menggunakan teknologi "train control" yang dimulai dengan pemasangan "automatic train protection".

"Teknologi 'train control' ini di Indonesia dimulai dengan pemasangan ATP di jalur kereta api lintas utara dan regulasinya dikeluarkan Kemenhub," kata Sekditjen Direktorat Jederal Kereta Api Kementrian Perhubungan Imran Nasir, di Bandung, Kamis (26/11/2015).

Ia menuturkan teknologi "train control" adalah sistem pengamanan dan operasi perjalanan kereta api yang mencakup pengendalian sarana kereta api pada sistem pengeremannya maupun pengendalian kecepatan.

"Dengan menggunakan teknologi "train control" maka kelalaian masinis yang dapat menyebabkan kecelakaan kereta api dapat dihindari dan lebih lanjut dapat melakukan pengaturan-pengaturan terkait efisiensi operasi," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, kereta api existing atau yang ada saat ini di jalur Jawa-Sumatera mulai tahun ini akan mengaplikasikan teknologi ATP.

"Kami itu tugas utamanya adalah menjamin keselamatan penumpang, salah satunya dengan penerapan teknologi ini, kita lihat seringkali kecelakaan tabrakan akibat human error, dengan teknologi ini bisa mengurangi angka kecelakaan akibat human eror," katanya.

"Istilahnya itu driverless, dan pemerintah akan mengakomodir peluang kesana. Mulai tahun ini dibangun di Jakarta dulu, bukan hanya sistem tapi infrastrukturnya, juga operator harus disingkronkan. Jadi ini relevan dengan kondisi kita yang memang membutuhkan teknologi ini," ujar dia.

Menurut dia tahun ini akan mulai dibangun sistem ATP untuk jalur yang eksisting dan untuk mendukung realisasinya, pemerintah pusat akan membuat aturan khusus penggunaan ATP ini sambil melakukan sinkronisasi dengan semua fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengaplikasikan teknologi ini "Kami akan sinkronkan di infrastruktur, di relnya, keretanya. Sedang bangun ATP mulai tahun ini, koordinasi dengan PT KAI di Jawa dan Sumatera," kata dia Sehingga diharapkan dengan teknologi ini bisa zero accident, karena semua otomatis, berhenti tanpa harus direm.

"Kalau sekarang kan lupa rem ya nabrak. Maka dari itu untuk pembangunan yang baru, apalagi kereta cepat, semua sudah harus memakai teknologi ini," kata dia Sementara itu Chairman IRSE Indonesia Adi Sufiadi Yusuf mengatakan selama ini Indonesia memang belum menerapkan train kontrol dan persinyalan masih konvensional di mana masinis yang harus memberi sinyal.

"Jadi dengan train control ini akan secara otomats mengatur perjalanan kereta, membantu masinis melaksanakan tugas dengan baik. Yang paling canggih adalah driverless," kata dia. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: