WE Online, Palu - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tengah memperkirakan pada Triwulan IV-2015, Kota Palu masih mengalami inflasi dengan kisaran 4 sampai 4,5 persen.
"Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan realisasi inflasi TW III-2015 yang tercatat sebesar 5,36 persen," kata Kepala BI Sulteng, Purjoko di Palu, Senin (30/11/2015).
Ia menjelaskan bahwa tekanan inflasi sempat mereda di TW III-2015 yang diakibatkan stabilnya pasokan ikan segar.
"Pada bulan Agustus 2015, Kota Palu mengalami deflasi," ujarnya.
Namun, kata dia, kondisi tersebut akan berubah di Triwulan IV 2015, dimana tekanan inflasi diperkirakan akan mengalami sedikit peningkatan walaupun masih berada dalam kisaran target yang telah ditetapkan. Menurut dia, hal tersebut disebabkan adanya tekanan yang bersifat musiman seperti perayaan keagamaan Natal dan Tahun Baru serta pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Sulteng.
Purjoko juga menerangkan pertumbuhan ekonomi Sulteng pada Triwulan IV 2015 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan ekonomi Sulteng TW IV-2015 diperkirakan pada kisaran 15,5 persen sampai 15,8 persen bila dibandingkan triwulan IV-2014," ujarnya.
Menurut dia, meningkatnya kontribusi sektor pertambangan dan industri pengolahan juga menjadi faktor pendorong tumbuhnya pertumbuhan ekonomi. Selain itu, semakin maksimalnya kinerja smelter pengolahan nikel dan pengolahan LNG diperkirakan menjadi pendorong utama perekonomian Sulteng.
"Sementara itu secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah di akhir tahun diperkirakan berada pada kisaran 15,7 persen sampai 16 persen," terang Purjoko. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement
