Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Waspadai Harga Pangan saat Musim Hujan dan Natal

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan, pada November 2015 perkembangan harga-harga di Jakarta membuat ibukota mengalami inflasi sebesar 0,12% (mtm) setelah bulan sebelumnya mengalami deflasi 0,05% (mtm).

Meski terjadi inflasi, kelompok bahan makan masih mengalami deflasi akibat masih berlanjutnya proses koreksi harga khususnya pada komoditas daging dan bumbu-bumbuan.

"Walaupun deflasi masih terjadi pada kelompok bahan makanan, perkembangan harga beberapa komoditas pangan pada bulan ini cukup perlu untuk diwaspadai," ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Doni P Joewono di Jakarta, Selasa (1/12/2015).

Hal ini, kata Doni, disebabkan oleh mulai meningkatnya beberapa harga komoditas pangan, terutama produk produk hortikultura (tomat, buncis, sawi, ketimun, dan labu siam) seiring dengan masuknya musim pancaroba dari panas ke hujan.

"Hujan pada awal musim memiliki kadar asam yang tinggi sehingga dapat merusak tanaman atau komoditas itu sendiri. Namun demikian, meski saat ini panen beras di sentra produksi sudah mulai berkurang, stok beras Jakarta masih relatif aman. Antisipasi pengadaan beras oleh Jakarta, bekerja sama dengan Bulog, dapat menjaga pasokan beras di Jakarta secara normal, sehingga beras di Jakarta terhindar dari lonjakan harga beras," jelasnya.

Memerhatikan pola perkembangan harga-harga dan pantauan terhadap beberapa komoditas di pasar-pasar di Jakarta hingga akhir November 2015, serta relatif masih rendahnya kemampuan konsumsi masyarakat, inflasi pada periode Desember 2015 mendatang diperkirakan meningkat namun masih tetap rendah.

"Masuknya Hari Natal serta tahun baru 2016 menjadi pendorong permintaan pada Desember 2015 sehingga turut meningkatkan laju inflasi terutama untuk komoditas yang tergabung pada kelompok inflasi inti, antara lain makanan jadi dan sandang," papar Doni.

Selain itu, komoditas pangan juga diprediksi meningkat seiring berkurangnya pasokan pangan serta peningkatan permintaan pada hari besar Natal. "Dengan perkembangan ini, inflasi Jakarta sampai dengan akhir tahun 2015 diperkirakan akan bias ke bawah dari perkiraan sebelumnya sebesar 4%±1, menuju ke kisaran di bawah 3% (yoy)," imbuh dia.

Meski demikian, tren pergerakan rupiah yang belum stabil perlu terus diwaspadai, terutama dampaknya terhadap pergerakan inflasi inti. Selain itu, berlanjutnya musim tanam dan penghujan juga perlu diwaspadai karena akan berdampak pada berkurangnya pasokan pangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: