Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Penguatan Rupiah Karena Membaiknya Kondisi Perekonomian

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa hari terakhir terjadi karena membaiknya kondisi fundamental perekonomian.

"Sentimen dalam negeri positif, pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari ekspektasi dan inflasi juga rendah," kata Perry saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis (11/2/2016).

Perry menambahkan para pelaku pasar sedang merespon positif kondisi perekonomian saat ini, termasuk kinerja defisit neraca transaksi berjalan yang makin mengecil karena penurunan nilai impor.

Selain itu, tambah dia, berita positif juga muncul karena pemerintah telah mempercepat realisasi anggaran belanja yang bermanfaat untuk pembangunan infrastruktur sejak awal tahun.

"Saya kira ini akan bagus pada perekonomian kita, karena akan mendukung stabilitas dan lebih baik untuk pertumbuhan kita," ujar Perry.

Faktor lainnya yang menjadi penyebab penguatan nilai rupiah adalah faktor eksternal karena adanya kepastian bahwa Bank Sentral AS (The Fed) tidak akan menyesuaikan suku bunga dalam waktu dekat.

"Ini karena memang di AS sendiri juga kelihatan bahwa kenaikan dari ekonominya belum sekuat yang diperkirakan," ungkap Perry.

Sementara, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis pagi bergerak menguat sebesar 76 poin menjadi Rp13.378 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.454 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah kembali bergerak di area positif terhadap dolar AS. Penguatan rupiah itu menunjukkan masih kuatnya perekonomian domestik," kata ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta.

Rangga Cipta menambahkan bahwa paket kebijakan ekonomi jilid X yang diumumkan dapat menambah sentimen positif bagi perekonomian domestik sehingga dapat menjaga sentimen penguatan mata uang rupiah ke depannya.

Selain itu, menurut dia, pelemahan dolar AS itu juga seiring dengan pernyataan Gubernur The Fed (bank sentral AS) Janet Yellen yang menunjukkan pesimismenya terhadap perekonomian AS dan global. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: