Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anggota Bursa Diminta 'Jemput Bola'

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Bursa efek Indonesia (BEI) mengharapkan perusahaan efek atau Anggota Bursa (AB) untuk lebih agresif dalam mengakomodir investor melakukan transaksi produk derivatif Kontrak Berjangka Indeks Efek LQ-45 (LQ-45 futures) sehingga likuiditas meningkat.

"Bursa sudah menyiapkan sistemnya, tinggal Anggota Bursa yang akomodir investor. Jadi intinya adalah, tugas AB yang 'menjemut bola'," ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya di Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Ia mengemukakan bahwa LQ-45 futures merupakan janji untuk menjual atau membeli kontrak indeks efek LQ-45 dengan penyelesaian di waktu yang akan datang, yang mewajibkan setiap pihak untuk memenuhi perjanjian tersebut pada saat jatuh tempo.

Saat ini, lanjut dia, terdapat delapan Anggota Bursa yang menyatakan siap menjadi "liquidity provider" produk derivatif itu, yakni RHB Securities Indonesia, Henan Putihrai, Binaartha Parama, Nikko Securities Indonesia, Pacific 2000 Securities, Trimegah Securities Tbk, Universal Broker Indonesia, dan Valbury Asia Securities.

"Sekarang ini mereka (AB) saling melakukan beberapa transaksi seraya mempelajari formulasi mekanisme transaksi ketika ada 'margin call', serta mempelajari leih dalam mengenai pergerakan antara LQ-45 futures dengan indeks LQ45," papar Alpino Kianjaya.

Sejauh ini, ia menambahkan bahwa Anggota Bursa juga cukup konsentrasi mengembangan produk derivatif itu karena dinilai dapat membuka peluang bisnis bagi perusahaan efek.

"Saya setiap hari ketemu Anggota Bursa dan selalu ada yang menanyakan detil peraturan, sistem, serta risk management-nya. investor juga cukup banyak yang menanyakan mekanisme transaksi derivatif," katanya.

Alpino Kianjaya mengemukakan bahwa sejak diluncurkannya produk derivatif itu, telah terjadi penambahan jumlah kontrak produk LQ-45 futures.

"Dari awal peluncuran ada satu kontrak, sekarang ada tambahan kontrak, jadi peningkatan sudah ada, namun Anggota Bursa belum agresif karena beberapa dari mereka juga harus menyiapkan terlebih dahulu seperti aturan internal dan 'agreement'nya. Dalam tiga bulan ke depan kita akan 'review' apakah ada kendala," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: