Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hari Valentine, 79% Orang Thailand Belanja Hadiah buat Pasangan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Berdasarkan survei terbaru dari MasterCard bertajuk Consumer Purchasing Priorities di Asia Pasifik, terdapat temuan bahwa dalam menyambut hari kasih sayang (valentine's day) pada tahun ini, setengah dari masyarakat di kawasan tersebut (44%) berencana membelikan hadiah untuk orang yang mereka cintai.

Region Head, Asia Pacific, MasterCard Advisors Eric Schneider mengatakan masyarakat Thailand paling antusias merayakan hari valentine dengan 79 persen dari mereka berencana untuk membeli sebuah hadiah buat pasangan mereka. Kemudian diikuti oleh negara Tiongkok (72%) dan Hong Kong (65%).

"Secara rata-rata, masyarakat berencana untuk berbelanja hadiah sebesar USD100 di hari kasih sayang pada tahun ini. Masyarakat di Hong Kong berencana untuk membelanjakan hadiah paling banyak USD243 per orangnya diikuti oleh konsumen di Tiongkok (USD329) dan Singapura (USD189). Sementara itu, para pria di Hong Kong merupakan pembelanja dengan pengeluaran paling besar dan berencana untuk menghabiskan USD273 untuk membeli hadiah di hari kasih sayang untuk orang yang mereka cintai," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (13/2/2016).

Di Asia Pasifik, imbuhnya, para pria berencana mengeluarkan 40 persen lebih banyak dibandingkan para wanita untuk membeli hadiah. Adapun, perbedaan terbesar dalam hal rencana pengeluaran tersebut terdapat di Selandia Baru, Jepang, dan India, di mana para pria berencana untuk berbelanja lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan rencana belanja wanita dalam membeli hadiah. Negara yang wanitanya berencana untuk berbelanja lebih banyak dibandingkan pria hanya berada di Sri Lanka dan Korea Selatan.

"Di seluruh wilayah Asia Pasifik hadiah yang paling populer adalah bunga. Namun demikian, menurut MasterCard Love Index yang dirilis kali ini, terlihat bahwa pengguna MasterCard menghabiskan lebih banyak uang untuk pengalaman (experience) dibandingkan dengan barang (things) saat merayakan hari kasih sayang. Selama tahun 2013 hingga tahun 2015, 36 persen dari pengeluaran di hari kasih sayang digunakan untuk bermalam di hotel, sedangkan 24 persen digunakan untuk makan di restoran. Secara total, pengeluaran belanja di hari kasih sayang di wilayah Asia Pasifik mengalami peningkatan 23 persen selama periode tahun 2013 hingga 2015," ujarnya.

Sementara itu, ketika berbelanja untuk orang yang mereka cintai, ia mengatakan indeks cinta (love index) menunjukkan bahwa orang-orang lebih suka memilih sendiri dan membeli hadiah kasih sayang secara langsung di toko. Di Asia Pasifik, 84 persen dari transaksi di hari kasih sayang dilakukan secara langsung seperti tersebut di atas selama kurun waktu tahun 2013 sampai dengan tahun 2015.

"Namun demikian, perhiasan yang tetap dianggap sebagai barang mahal tercatat sebagai 14 persen dari total pengeluaran saat hari kasih sayang antara tahun 2013 hingga 2015. Sebagian dari uang tersebut mungkin telah dibelanjakan untuk membeli cincin pertunangan di mana survei MasterCard Consumer Purchasing Priorities mengungkapkan bahwa hampir tiga perempat dari konsumen di Tiongkok dan Vietnam dan lebih dari setengah di Hong Kong, Korea Selatan, dan Thailand,  percaya bahwa hari kasih sayang merupakan hari terbaik untuk melamar atau menerima lamaran pernikahan," jelasnya.

Eric menyampaikan perasaan cinta tengah meliputi seluruh wilayah Asia Pasifik. Ia menyebutkan bahwa sebagian masyarakat di kawasan ini berencana untuk membelikan hadiah untuk orang yang mereka cintai pada tahun ini dan pengeluaran selama hari kasih sayang naik 23 persen dari tahun 2013 ke 2015.

"Hal yang mengejutkan ialah hari kasih sayang lebih populer di negara-negara seperti Thailand, Tiongkok, dan Malaysia, dibandingkan Australia dan Selandia Baru; negara-negara yang memiliki tradisi mendalam memperingati hari kasih sayang. Di Tiongkok dan Vietnam bahkan hari tersebut dianggap sebagai hari yang disukai untuk melamar atau menerima lamaran pernikahan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: