Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNI Manado Targetkan 500 Agen Laku Pandai

Warta Ekonomi -

WE Online, Manado - PT Bank Negara Indonesia Manado, Sulawesi Utara, menargetkan 500 agen laku pandai pada 2016 untuk menjangkau semua wilayah kerja BNI Manado di Sulut, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

CEO BNI Wilayah Manado Afien Y Yahya di Manado, Jumat (28/4/2016), mengatakan dari 500 agen laku pandai ditargetkan tahun ini, yang sudah mulai berjalan sekitar 200 agen dan tersebar di empat wilayah kerja BNI Manado.

Afien mengatakan dari empat wilayah kerja BNI Manado, yang paling banyak agen laku pandai di Provinsi Sulut kemudian diikuti Sulteng, Gorontalo kemudian Malut.

Dia menjelaskan dari 200 agen laku pandai yang sudah jalan tersebut rata-rata semua sudah mulai melakukan transaksi, baik pembayaran listrik, pembelian pulsa, tabungan dan layanan pembayaran lainnya.

Dan, BNI akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada semua lapisan masyarakat agar jangan ragu ke agen BNI karena kegiatannya juga seperti di bank.

Untuk mengawasi agen BNI tersebut, setiap hari petugas dari kantor cabang maupun kas yang terdekat akan memonitor kerja agen, juga menjemput dana yang ada.

Program laku pandai yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut akan sangat membantu dan memberikan efisiensi pengeluaran bagi bank, karena agen tersebut mampu melakukan transaksi bank tapi tanpa kantor.

"Untuk membuka kantor cabang dan layanan di suatu daerah membutuhkan dana yang tidak sedikit harus di atas Rp1 miliar, namun dengan program laku pandai BNI akan mampu melayani hingga pelosok," katanya.

Kepala OJK Perwakilan Sulut Gorontalo dan Maluku Utara Elyanus Pongsoda mengatakan Laku Pandai disingkat dari Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif, yaitu Program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penyediaan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (agen bank), dan didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi.

Program ini bertujuan menyediakan produk-produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum dapat menjangkau layanan keuangan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: