Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nippon Paint Bantu Bangun 100 Rumah di Batam

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Batam - Melalui program corporate social responsibility (CSR), Nippon Paint memberikan bantuan dalam membangun 100 rumah dan merenovasi gedung sekolah di Desa Kabil, Batam. Program ini merupakan kerja sama antara Nippon Paint dengan Habitat for humanity Indonesia.

Desa Kabil terletak di kecamatan Nongsa, Batam, yang mayoritas warga desanya masih hidup di bawah garis kemiskinan dan menghuni rumah yang kurang layak.

Asisten General Manager Nippon Paint Thomas Ng mengatakan bahwa sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial serta pelatihan, warga Kabil juga diberikan pelatihan keterampilan mengecat dan konstruksi dasar. Diharapkan, dengan pelatihan ini maka dapat memperluas kesempatan bekerja bagi penduduk setempat.

"Tujuan kami membantu warga Kabil untuk mewujudkan perumahan layak dalam lingkungan kehidupan masyarakat yang baik sehingga keluarga mereka dapat tumbuh dan berkembang. Kami percaya hal ini dapat dilakukan melalui kombinasi peningkatan mutu infrastruktur dan program peningkatan keterampilan yang pada akhirnya dapat menyediakan kesempatan kepada mereka untuk berkembang dan terbebas dari siklus kemiskinan," katanya di Batam, Jumat (29/4/2016).

Melalui pembangunan 100 rumah dan perbaikan Sekolah Dasar IT Mambaul 'Ulum, ia mengatakan pihaknya menapakkan langkah pertama untuk meninggalkan jejak positif di Desa Kabil.

"Saya berterima kasih kepada mitra kami, Habitat for Humanity Indonesia dalam proyek ini, sehingga kami dapat memperbaiki kehidupan dan meningkatkan keterampilan warga Kabil maka terciptalah pengaruh positif yang berkelanjutan kepada lebih dari 100 keluarga," ujarnya.

Selain konstruksi rumah baru, Thomas mengatakan sekolah di Kabil juga diperbarui dengan pembangunan bangunan tambahan serta perbaikan fasilitas lainnya seperti toilet. Untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik kepada anak-anak, tegasnya, Sekolah Dasar IT Mambaul 'Ulum akan memiliki dua ruang kelas baru, toilet baru yang lebih layak, dan pembenahan ulang interior secara keseluruhan seperti plester pada dinding dan lantai yang dilapisi ubin.

Menurutnya, Colourful Dreams bertujuan mengubah masyarakat secara fisik dengan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif serta memenuhi kebutuhan pengembangan diri anak-anak, pada akhirnya membangun kepercayaan diri dan harga diri anak-anak yang kurang mampu.

"Dengan demikian, pelatihan pengecatan dan plester serta perbaikan sekolah merupakan langkah pertama dalam menciptakan lingkungan yang layak. Untuk selanjutnya, kami akan adakan program kelanjutan tahap kedua untuk Desa Kabil, yaitu program bagi para guru dan anak-anak. Kami berencana mengadakan sesi Pelatihan Guru untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mendidik generasi berikutnya, bersamaan dengan mengadakan Kemah Anak untuk menanamkan percaya diri dan pendidikan mengenal huruf dasar bagi anak-anak ini," terangnya.

Thomas menambahkan pihaknya juga bermaksud mengundang seniman mural lokal untuk berpartisipasi melalui desain dan seni mural. Dengan menggunakan sekolah dan 100 rumah baru tersebut sebagai kanvas, pihaknya ingin menciptakan identitas yang unik bagi masyarakat Kabil.

"Melalui program Colourful Dreams (Impian Warna-warni), Nippon Paint telah melakukan inisiatif serupa di Sabah, Malaysia dan menyediakan lokakarya peningkatan keterampilan bagi para tukang cat dan guru untuk menghasilkan kesempatan kerja tambahan. Melalui Colourful Dreams Camp (Kemah Impian Warna-warni), anak-anak juga memperoleh manfaat untuk mengekspresikan diri mereka dan belajar sambil bermain melalui seni dan prakarya," tuturnya.

Sementara itu, menurut Habitat for Humanity Indonesia, 13% penduduk Batam terpaksa tinggal di "ruli" atau pemukiman ilegal di sekitar area industri tempat mereka bekerja.

Manajer Cabang Batam dari Habitat for Humanity Indonesia, Hadrianus Edi Handoko, mengatakan gaji rata rata dari kelas pekerja di Batam sekitar Rp1 Juta per bulan.

Di Desa Kabil yang terdiri dari 4.557 keluarga, 40% hidup di bawah garis kemiskinan dan tinggal di ruli. Ruli tersebut kerap kali dibangun dengan kayu lapis 3 mm yang hanya memiliki tingkat kemanan rendah bagi penghuninya dan juga memiliki risiko kebakaran yang cukup tinggi. Selain kurangnya sanitasi dasar sebagai masalah utama, area ruli ini juga seringkali dibongkar paksa oleh aparat.

"Hal ini tidak boleh berlangsung selamanya. Kita harus berhenti melihat masalah ini hanya sebagai isu perumahan atau gaji minimum. Ini adalah lingkaran setan. Dan kami, Habitat for Humanity serta mitra kami Nippon Paint berupaya untuk mengatasinya. Dengan diskusi kami bersama Nippon Paint, kami setuju bahwa pentingnya peningkatan keterampilan dan perubahan pola pikir, ini merupakan hal yang berhubungan erat dalam mengatasi kesenjangan sosial selain merelokasi pemukiman kumuh," jelasnya.

Hadrianus menyampaikan Nippon Paint juga mengambil langkah ke depan untuk memprakarsai perbaikan sebuah sekolah dasar sehingga 117 murid yang terdaftar dapat menjadi pelopor perubahan bagi masyarakat Kabil.

"Untuk mengembangkan kepercayaan diri dan menumbuhkan rasa kepemilikan atas rumah baru, para penduduk terlibat secara langsung dalam pekerjaan proyek plester dan pengecatan rumah baru mereka sendiri. Hal ini akan dilaksanakan setelah mereka mendapatkan pelatihan yang diselenggarakan oleh Nippon Paint dan Habitat for Humanity," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: