OJK Inginkan Bank Buku I Tak Ada Lagi di 2019

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginginkan dalam jangka waktu tiga tahun ke depan tidak ada lagi bank yang memiliki modal di bawah Rp 1 triliun atau yang termasuk dalam kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I.

"Kita ingin bank-bank kecil yang modalnya masih di bawah Rp 1 triliun kita ingin pikirkan 3 tahun ke depan mudah-mudahan tidak ada lagi," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Nelson Tampubolon di Jakarta, Senin (2/5/2016).

Menurutnya, bank-bank tersebut dapat memanfaatkan dana repatriasi apabila pengampunan pajak atau tax amnesty diberlakukan.

"Bisa jadi mitra strategis untuk menambah kapasitas permodalan bank. Ini juga sangat terbuka untuk menambah daya saing perbankan kita. Ini juga sangat penting karena kita sudah dalam kompetisi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)," ucapnya.

Selain itu, perbankan juga dapat melakukan merger dengan perbankan lain yang sudah ada yang permodalannya lebih besar. Hal tersebut sejalan dengan regulator yang mendorong terwujudnya konsolidasi perbankan. Hal tersebut diyakini dapat mendorong Investor asing, masuk ke Indonesia.

"Kita juga ingin mendorong konsolidasi bank. Kita belum menetapkan targetnya, baru persuasi dulu. Sekarang kalau orang terutama asing mau investasi ke perbankan kira harus ambil dua untuk merger. Pokoknya dua bank jadi satu," ujarnya.

Ia juga menilai bahwa dengan tidak adanya tax amnesty pun, investor atau pemilik modal dapat masuk ke Indonesia dan menanamkan dananya di Tanah Air.