Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Deflasi April 2016 Sesuai Prediksi BI

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2016 menunjukkan deflasi sebesar 0,45% dengan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2016 terhadap April 2015) sebesar 3,6%. Menurut Bank Indonesia (BI), laju inflasi tersebut sudah sejalan dengan perkiraan BI sebelumnya.

Deflasi IHK tersebut terutama disumbang oleh deflasi komponen harga barang yang diatur pemerintah (administered prices) dan komponen bahan makanan bergejolak (volatile foods). Dengan demikian, inflasi IHK secara tahunan yang sebesar 3,6% (yoy) masih berada dalam kisaran sasaran inflasi BI yakni 4%±1% (yoy).

"Inflasi diperkirakan akan berada pada sasaran inflasi 2016, yaitu 4%±1%," ujar Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI Andiwiana di Jakarta, Senin (2/5/2016).

Dia mengungkapkan, untuk menjaga laju inflasi 2016 yang diperkirakan berada di 4%±1%, diperlukan koordinasi kebijakan antara pemerintah dan BI, terutama dalam jangka pendek, penguatan koordinasi akan difokuskan pada upaya untuk mengendalikan tekanan inflasi menjelang bulan puasa dan lebaran.

Pada bulan April 2016 deflasi pada kelompok volatile foods (VF) secara bulanan mencapai 1,04% (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 9,44% (yoy). Deflasi kelompok VF terutama bersumber dari penurunan harga komoditas cabai merah dan beras seiring dengan berlangsungnya panen raya. Selain itu, deflasi VF juga didorong oleh penurunan harga ikan segar, daging ayam ras, dan cabai rawit.

Sementara itu, kelompok administered prices (AP) secara bulanan (mtm) dan tahunan (yoy) mencatat deflasi masing-masing sebesar 1,70% (mtm) dan 0,84% (yoy). Deflasi kelompok AP pada bulan April 2016 terutama didorong oleh penurunan harga BBM, tarif angkutan umum, dan tarif tenaga listrik (TTL).

Sementara itu, inflasi inti masih relatif rendah dan tercatat sebesar 0,15% (mtm) atau 3,41% (yoy), terutama karena terjaganya ekspektasi inflasi dan masih terbatasnya permintaan domestik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: