Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenhub Fokuskan Penguraian Kemacetan dan Peningkatan Keselamatan

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perhubungan memfokuskan penguraian kemacetan dan peningkatan keselamatan pemudik dalam masa mudik Lebaran 2016 sebagaimana yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Sesuai arahan Bapak Presiden ada dua hal yang harus dilakukan, pertama menghilangkan kemacetan dalam arus mudik dan balik, kedua meningkatkan keselamatan selama arus mudik," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam konferensi pers pemantauan Posko Angkutan Lebaran Kemenhub 2016 di Jakarta, Jumat (24/6/2016).

Untuk tugas yang pertama, Jonan akan berkoordinasi dengan Kepolisian, dalam hal ini, Korps Lalu Lintas (Korlantas) serta jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Dinas Perhubungan serta pemerintah daerah untuk bahu-membahu menghilangkan kemacetan di jalan raya.

"Ini tugas berat sekali, kalau kemacetan ini pada umumnya di transportasi moda berbasis jalan raya atau darat, peranan utama ini di Korlantas, jadi saya mohon kita bisa bekerja sama lebih baik," ucapnya.

Berikut ini potensi titik kemacetan berdasarkan pantauan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, di antaranya Merak KM 118, Cikampek dan Sekitarnya KM 73, Nagrek dan sekitarnya KM 186, Cirebon KM 219, Pejagan KM 317, Brebes KM 326, Tegal KM 338, Pekalongan KM 377, Akses Tol Semarang-Ungaran KM 480, Ambarawa KM 497, Broncong Tuban KM 665, Babat Lamongan KM 759 dan Porong-Sidoarjo KM 775.

Adapun potensi kemacetan yang disebabkan oleh pasar tumpah, di antaranya Pasar Ciasem, Pasar Sukamandi, Pasar Plered, Pasar Jamblang, Pasar Karangampel, Pasar Kandang Haur dan lainnya.

Untuk tugas yang kedua, Jonan telah memerintahkan kepada seluruh sektor untuk melakukan pengecekan lapangan atau "ramp check" tanpa "sampling".

Namun, menurut dia, kecelakaan biasanya terjadi di moda darat dan sebagian besar dengan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor.

Dia menyebutkan pada musim Lebaran tahun lalu, selama arus mudik dan balik, yaitu "H-7" sampai "H+7", terdapat 700 jiwa meninggal.

"Ini satu tugas berat, walaupun tidak ada operasi Lebaran, biasanya jumlah korban meninggal rata-rata lebih banyak. Tapi, akan kita coba berusaha mengurangi jumlah kematian akibat transportasi," tuturnya.

Karena itu, Jonan meminta Kepolisian untuk tidak segan-segan menilang apabila ada kendaraan yang tidak laik jalan atau melanggar peraturan lalu lintas.

Pasalnya, pada masa mudik Lebaran 2016, jumlah pemudik dengan sepeda motor diperkirakan melonjak 50 persen, yaitu 5,6 juta unit sepeda motor dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 3,7 juta sepeda motor.

"Tahun lalu Korlantas dan Polri luar biasa melakukan pagar betis, saya harap tahun ini juga melakukan hal yang sama di 'H-7' atau 'H-10' sampai 'H+10'," katanya, berharap. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: