Penebus Barang di Pegadaian Meningkat Jelang Lebaran

Kantor Pegadaian Tarandam, Kota Padang, Sumatera Barat, mulai dipenuhi nasabah yang menebus barang gadaian berupa emas perhiasan, sepeda motor, dan mobil agar dapat dimanfaatkan pada libur Lebaran.

"Kebanyakan menebus, karena mereka ingin memakai emas perhiasannya untuk berlebaran, atau memakai motor dan mobil untuk pulang kampung," kata Asisten Manager Bidang Penjualan, Pegadaian Kantor Area Padang, Dila Kortriza di Padang, Selasa (28/6/2016).

Kantor Pegadaian akan tutup pada 2 hingga 11 Juli 2016.

"Siklus ini tetap sama dari tahun ke tahun, yaitu menjelang lebaran nasabah banyak yang menebus dan setelah Lebaran banyak yang menggadai," kata dia.

Nasabah yang menggadaikan barang biasanya mulai meningkat pada dua minggu hingga satu bulan setelah lebaran seiring meningkatnya kebutuhan akan uang.

Sedangkan menjelang lebaran pemasukan uang para nasabah meningkat seperti mendapat tunjangan hari raya, kiriman dari sanak saudara, atau cairnya gaji 13 dan 14 bagi aparatur sipil negara, sehingga ada dana yang cukup untuk menebus barang gadai.

Ia juga menyampaikan jenis barang yang bisa digadaikan seperti kendaraan bermotor, perhiasan, barang elektronik, karpet permadani, dan benda berharga lainnya.

Banyaknya jenis barang yang bisa digadaikan membuat masyarakat banyak yang berminat dan menjadi nasabah pegadaian.

"Mixer atau pengaduk adonan kue juga bisa kita terima, tergantung berapa banyak yang dipinjam. Di sini nasabah bisa meminjam mulai dari Rp50.000 hingga berapa pun, selagi sesuai dengan jaminan," kata dia.

Selain alasan kebutuhan dana, ada juga nasabah yang menggadaikan mobil dan motor untuk memastikan kendaraan mereka aman saat bepergian.

"Biasanya pegadaian kendaraan dengan meletakkan ini dikarenakan nasabah ingin pergi ke luar kota dalam jangka waktu lebih dari satu minggu," katanya.

Salah seorang nasabah, Dewi mengatakan penebusan barang menjelang lebaran memang dipengaruhi oleh banyak hal.

"Seperti mau pulang kampung, tentu mereka ingin memakai perhiasan atau menggunakan kendaraan selama di kampung," kata Dewi. (Ant)