Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiga Tips Untuk Meningkatkan Produktivitas UKM

Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia, dengan pasar yang kuat dan terdiversifikasi, telah muncul sebagai pemain utama di panggung internasional selama satu dekade terakhir. Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan anggota Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC), terdapat suatu potensi yang besar bagi negara ini untuk mengembangkan sektor bisnisnya dalam beberapa tahun ke depan.

Sebanyak 99,9 persen bisnis di Indonesia merupakan UKM yang pada umunya dihadapkan dengan tantangan ekspansi bisnis dan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi bangsa. Namun terkandal dengan kurangnya modal, biaya tenaga kerja dan kesenjangan teknologi.

Penyebabnya antara lain, pertama, kurangnya akses perbankan atau karena agunan yang terbatas. Kedua, banyak pekerja yang tidak memiliki sertifikasi profesional dan keterampilan berbahasa Inggris, yang akan menghambat kemajuan karir mereka. Ketiga, UKM di Indonesia tidak mampu mengadopsi teknologi baru dengan cepat, mereka sering tertinggal dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan multinasional (multinational corporation/MNC).

Demikian pandangan Shermine Gotfredsen, General Manager, APAC, Universal Robots, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Warta Ekonomi.co.id, Kamis (30/06). “Oleh karena itu, sangat penting bagi UKM untuk memastikan bahwa sumber daya perusahaan, baik tenaga kerja, modal maupun teknologi, dimaksimalkan hingga potensi terbaik mereka,” ujarnya.

Tiga Tips Untuk Meningkatkan Produktivitas menurut  Gotfredsen, pertama, UKM harus dapat mengeksplorasi peluang-peluang yang ada dalam penerapan solusi-solusi otomatisasi, seperti robot kolaboratif (collaborative robot/co-bot). Co-bot merupakan generasi baru robot industri yang fleksibel dan solid, yang membuatnya cocok untuk UKM. Robot-robot kolaboratif ini hadir dalam berbagai muatan dan ukuran yang cocok untuk berbagai tata ruang produksi. Dengan kebutuhan ruang kerja dan sumber daya yang hemat, co-bot merupakan prasarana bernilai tambah yang dapat dimanfaatkan UKM untuk meningkatkan produktivitas

Proses-proses bisnis yang ada saat ini untuk mengurangi aktivitas yang mubazir. Dengan mengeliminasi pemborosan, para manajer dapat membuat alur kerja yang lebih jelas dan saluran komunikasi yang disederhanakan. Para pekerja pun diberdayakan untuk membuat keputusan-keputusan yang cepat dan matang, di mana pemberdayaan ini sangatlah penting ketika masalah timbul.

Kedua, Indonesia memiliki populasi penduduk muda dan energik dalam jumlah besar, yaitu sekitar 250 juta orang, yang dapat dimanfaatkan UKM untuk mengembangkan karyawan-karyawan terampil yang dapat memberikan kinerja lebih baik. UKM dapat melakukannya dengan merekomendasikan sertifikasi-sertifikasi profesional yang meningkatkan kualitas kerja dan mendorong transfer praktik-praktik kerja yang baik di antara para karyawan.

Ketiga, UKM dapat mengeksplorasi peluang-peluang yang ada dalam penerapan solusi-solusi otomatisasi, seperti robot kolaboratif (collaborative robot/co-bot). Co-bot merupakan generasi baru robot industri yang fleksibel dan solid, yang membuatnya cocok untuk UKM. Robot-robot kolaboratif ini hadir dalam berbagai muatan dan ukuran yang cocok untuk berbagai tata ruang produksi. Dengan kebutuhan ruang kerja dan sumber daya yang hemat, co-bot merupakan prasarana bernilai tambah yang dapat dimanfaatkan UKM untuk meningkatkan produktivitas.

Penting bagi UKM untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan khusus mereka dan mulai menerapkan solusi-solusi yang akan memungkinkan UKM untuk meningkatkan produktivitas sesuai dengan anggaran mereka. Dengan populasi kelas menengah yang dinamis dan sedang berkembang, terdapat banyak kesempatan untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam membangun modal insane dan kesiapan teknologi. UKM di Indonesia yang mengaplikasikan strategi-strategi baru dapat berkontribusi terhadap tujuan bangsa untuk menjadi negara berpenghasilan menengah di tahun-tahun mendatang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: