Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Small Firm Diaries: Pertumbuhan & Stabilitas Jadi Prioritas bagi Usaha Kecil di Indonesia

Small Firm Diaries: Pertumbuhan & Stabilitas Jadi Prioritas bagi Usaha Kecil di Indonesia Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pusat Penelitian Financial Access Initiative (FAI) New York University bersama MicroSave Consulting (MSC) Indonesia resmi meluncurkan hasil dari studi Small Firm Diaries (SFD) Indonesia di Jakarta, Kamis (22/6/2023). Hasil studi tersebut mengungkapkan, pertumbuhan dan stabilitas ekonomi bagi usaha kecil (small firm) menjadi prioritas utama di Indonesia.

Engagement Director FAI New York University, Laura Freschi menyatakan, pelaku usaha kecil disebut sebagai “the invisible middle” atau bagian kecil yang tidak terlihat. 

“Usaha kecil ini berbeda dengan usaha lainnya dan ini penting untuk dibicarakan karena berkaitan dengan pembuatan kebijakan keuangan,” ujar Laura ketika membuka pemaparan hasil studi. 

Baca Juga: Riset Small Firm Diaries: 79% Usaha Kecil Gunakan Teknologi untuk Pemasaran dan Perpesanan

Dari segi pertumbuhan dan stabilitas, visi usaha ke depan bagi para pelaku usaha terbagi atas tiga kategori, yakni 32% pelaku usaha kecil ingin menjadi “stability entrepreneurs”, sedangkan 28% pelaku usaha ingin meningkatkan stabilitas keuangan dan usaha serta 33% pelaku usaha hanya ingin meningkatkan profit saja.

“Pelaku usaha ini menginginkan wealth berbarengan dengan stability, di dalam bidang ekonomi [yang kami teliti] kami menyebutnya “stability entrepreneurs,” ujar Laura. 

“Apa yang kita perlu lakukan untuk menumbuhkan perekonomian pelaku usaha kecil? Adalah mendukung mereka untuk to grow atau tumbuh,” sambungnya ketika memutar sebuah ilustrasi video yang merepresentasikan pelaku usaha kecil.

Bicara soal stabilitas, Laura juga menjelaskan bahwa pelaku usaha kecil banyak menghadapi ketidakpastian atau volatilitas. Ia pun memutar sebuah ilustrasi video yang menggambarkan hal tersebut.

“Pelaku usaha kecil yang kami teliti adalah dinamis, kami melihat mereka banyak mengalami up and down. Mereka mencari kepastian atau stabilitas. Dalam dunia akademisi, terdapat dua jenis pelaku usaha yakni survival entrepreneurship dan strong entrepreneurship. Soal pendanaan usaha, di satu sisi, ada pelaku usaha yang ingin bertumbuh, yang tidak ingin bertumbuh, dan ingin bertumbuh di kedua sisi [pertumbuhan usaha secara profit sekaligus stabilitas usaha],” papar Laura.

Laura menyimpulkan, pelaku usaha kecil cenderung “ingin tumbuh dengan stabilitas, bukan dengan sky-rocket type growth." 

 

Soal dukungan pemerintah terhadap pelaku usaha kecil, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin mengatakan sebanyak 64 juta UMKM di Indonesia menyumbang 60% terhadap produk domestik bruto (PDB). 

“Pelaku usaha kecil saat ini masih lebih banyak dibandingkan usaha menengah dan usaha besar,” ujar Rudy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: