Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BMKG: Titik Panas di Sumatera Turun 50 Persen

Warta Ekonomi, Pekanbaru -

Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, titik panas di Sumatera turun menjadi hanya 29 titik dengan tingkat potensi kepercayaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) lebih dari 50 persen.

"Titik panas di Sumatera terdeteksi turun pada sore ini. Dari sebelumnya 167 titik, namun pukul 16.00 Wib menjadi 29 titik dan tersebar di empat provinsi," papar Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Selasa (30/8/2016).

Hal itu diutarakannya, setelah melihat sebaran titik panas di Sumatera bersumber dari rilis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berdasarkan pantauan sensor modis pada citra satelit milik NASA yakni Aqua dan Terra.

Sugarin mengatakan, titik panas tersebut berada di Sumatera Selatan 21 titik, lalu di Bangka Belitung empat titik, kemudian Bengkulu tiga titik dan Jambi satu titik.

Untuk di Riau sendiri kemarin terpantau telah menyumbang 145 titik panas pertanda terjadi karhutla dan 104 diantaranya merupakan titik api karena terdeteksi berada pada tujuh kabupaten/kota, namun hari ini dinyatakan tidak ada.

"Wilayah Riau dinyatakan, nihil. Ini sudah terjadi sejak kemarin sore, pagi tadi dan sore ini. Satelit NASA baik Aqua maupun Terra tak dapat pantau karena alami 'blank area'," tegasnya.

Pukul 7.00 Wib atau pagi tadi, helikopter lalu-lalang di kawasan Panam, Kota Pekanbaru atau berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kampar untuk memadamkan titik api di Desa Rimbo Panjang.

"Lumayan luas juga. Sekitar 10 hektare, mungkin ada," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kampar, Muhammad Nasir.

Komandan Satuan Tugas Udara Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsekal Pertama Henri Alfiandi telah menugaskan seluruh helikopter untuk melakukan water bombing atau pengebobam air dalam memaksimal pemadaman titik api di kawasan itu.

"Bila Rimbo Panjang terbakar, maka asapnya ke Kota Pekanbaru. Jadi, harus kita tuntaskan (padamkan)," tegasnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: