Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menperin Minta UKM Terlibat dalam Proyek 35 Ribu MW

Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta proyek infrastruktur kelistrikan yang dikembangkan pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla melalui proyek 35 ribu megawatt (MW) melibatkan peran usaha kecil dan menengah (UKM).

"Pemerintah terus menggenjot infrastruktur kelistrikan melalui program 35 ribu MW. Ini murni didorong oleh pemerintah. Dan mestinya ada peran UKM di situ," ujar Menteri yang berasal dari Partai Golkar ini, dalam acara Gerakan Kewirausahaan Nasional dari Partai Golkar, di Jakarta, Selasa (30/8/2016).

Malah, ia berharap, paling tidak sebesar 10 persen dari total proyek dilakukan oleh UKM. Termasuk juga untuk pembangunan transmisinya. "Ini proyek besar, masa tidak ada sedikit pun peran UKMnya? Jangan hanya pemain besar saja. Dan juga kita dorong agar di pengembangan transmisnya UKM juga terlibat," tambahnya.

Menurutnya, proyek transmisi 35 ribu MW ini dibutuhkan transmisi sepanjang 46 ribu km. Sehingga seharusnya sekitar 5 ribu km bisa diserahkan ke pelaku UKM.

"Jadi, tidak hanya kontraktor nasional (yang ikut di proyek 35 ribu MW), tapi juga kontraktor di daerah. Sehingga bisa terdistribusi ke UKM yang ada di daerah," jelas Airlangga.

Airlangga mengungkapkan, saat ini di industri otomotif sudah ada beberapa pemain yang berasal dari UKM, yang menyuplai suku cadang industri tersebut. Terutama untuk peer tiga seperti produk knalpot dan sejenis, UKM nasional susah bisa menyokongnya.

Belum puas sampai disitu, ia malah menilai kontribusi UKM tersebut masih sangat minim. ia menyerbutkan, di industri otomatif terdapat 9.000 UKM, tapi sayangnya hanya 1 persen yang layak memasok bahan baku ke industri otomotif tersebut.

"Makanya, ke depan pemerintah akan terus menggenjot industri kelas UKM agar lebih berkembang. Salah satunya dengan mengefisienkan rantai antara penjual dan pembeli," tegasnya.

Langkah tersebut selaras dengan dengan kebijakan pemerintah yang akan menciptakan 20 ribu pengusaha baru hingga 2019 nanti. "Saat ini jumlah wirausaha kita masih sedikit, sekitar 1,56 persen. Sementara singapura sebanyak 7 persen. Makanya ASEAN six, mestinya Indonesia menjadi negara terbanyak dari jumlah wirausahanya," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: