Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apple Mau Bangun Pusat Inovasi di Indonesia

Apple Mau Bangun Pusat Inovasi di Indonesia Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendukung rencana investasi raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple membangun pusat inovasi di Indonesia. Dia berharap hal itu dapat memacu penggunaan komponen lokal dan jumlah pengembang aplikasi di dalam negeri.

"Mereka sudah menyatakan komitmennya untuk membangun innovation center. Upaya mereka ini juga ada kaitannya dengan rencana produk Apple masuk ke Indonesia. Jadi nanti ada pengembangan software dan tingkat komponen dalam negeri (TKDN)," Ujar Airlangga di Jakarta, Kamis kemarin (27/10/2016).

Pusat inovasi Apple akan dibangun di tiga lokasi di Indonesia. Tujuannya untuk terus menciptakan teknologi digital terbaru, termasuk dalam pengembangan aplikasi yang dapat digunakan pada gawai yang mereka produksi.

"Ini hal positif karena pembangunannya akan melibatkan tiga lokasi research and development (R&D) di Indonesia," tuturnya.

Menurut Airlangga, Apple melihat potensi pasar yang cukup besar di Indonesia. Lima tahun terakhir, jumlah pelanggan telekomunikasi seluler di Indonesia meningkat empat kali lipat dari 63 juta menjadi 211 juta pelanggan. Bahkan, jumlah telepon selular yang beredar di Indonesia diperkirakan mencapai 300 juta unit.

Pembangunan pusat inovasi Apple dinilai sebagai respons positif Apple atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 65 Tahun 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN Produk Telepon Seluler, Telepon Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet.

Kementerian Perindustrian mencatat bahwa pada tahun 2014 importasi telepon seluler di Indonesia mencapai 57,7 juta unit, komputer genggam (handheld) mencapai 59 ribu unit, dan komputer tablet mencapai 5,7 juta unit. Sedangkan pada tahun 2015, importasi produk-produk tersebut mengalami penurunan karena mulai tergantikan oleh produk hasil perakitan di dalam negeri di mana importasi telepon seluler sebesar 33 juta unit, komputer genggam (handheld) sebesar 18 ribu unit dan komputer tablet sebesar 4 juta unit.

Saat ini telah berdiri sebanyak 17 manufaktur dalam negeri yang mampu merakit produk telepon seluler, komputer genggam (handheld) dan komputer tablet.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: