Singapura Pangkas Pertumbuhan Ekonomi 2016

Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah analis kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Singapura menyusul angka pertumbuhan yang suram di kuartal ketiga.

Mengutip Channel NewsAsia di Jakarta, Rabu (2/11/2016), dalam sebuah laporan yang dirilis pada Selasa (1/11/2016), ekonom senior Bank DBS Irvin Seah menulis bahwa saat ini ekonomi Singapura akan tumbuh sebesar 1,2 persen pada 2016, turun dari prediksi sebelumnya sebelumnya 1,5 persen.

Untuk 2017, produk domestik bruto (PDB) Singapura kemungkinan akan melebar 1,3 persen mengingat bahwa penurunan sekuensial dalam angka PDB terbaru telah menurunkan lintasan pertumbuhan, tulis Seah.

"Meski ekonomi diperkirakan akan mencapai level terendah untuk saat ini, prospek pertumbuhan mungkin tetap hangat dalam jangka menengah. Pertumbuhan di Amerika Serikat dapat diimbangi oleh perlambatan struktural di China dan ketidakpastian zona euro pasca-Brexit," kata Seah.

Bulan lalu, Departemen Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura memprediksi bahwa ekonomi Singapura di periode Juli hingga September akan naik tipis 0,6 persen secara tahunan (year-on-year), namun akan berkontraksi 4,1 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang menandakan kemerosotan terbesar dalam empat tahun.

Sementara itu, OCBC mengatakan penurunan proyeksi pertumbuhan setahun penuh merupakan hal yang tak bisa dihindari. Bank lokal terkemuka Singapura tersebut memangkas proyeksi pertumbuhan setahun penuh untuk tahun fiskal 2016 manjadi 1,3 persen dari prediksi sebelumnya sebesar 1,9 persen.

Salah satu bank terbesar Singapura lainnya, UOB, melakukan hal serupa dengan OCB dengan memangkas proyeksi perumbuhannya menjadi 1,4 persen dibandingkan prediksi sebelumnya sebesar 2,2 persen.

Citi menjadi yang paling pesimis di antara bank besar Singapura lainnya. Meski memperkirakan kemungkinan rebound dalam pertumbuhan PDB kuartal keempat pada tingkat tahunan sebesar 2,6 persen, ekonom Citi memperkirakan Singapura akan berjuang untuk mencapai pertumbuhan satu persen untuk tahun 2016, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,5 persen.

Meskipun terjadi penurunan tingkat pertumbuhan, angka-angka tersebut masih tetap dalam kisaran proyeksi pemerintah sebesar satu hingga dua persen untuk tahun fiskal 2016.