Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Australia: Harga Bijih Besi Akan Turun 50% di 2018

Australia: Harga Bijih Besi Akan Turun 50% di 2018 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham perusahaan pertambangan Australia jatuh setelah muncul proyeksi pemerintah terkait penurunan harga besi, kata laporan BBC?yang dikutip di Jakarta, Senin (9/1/2016).

Pemerintah memperkirakan harga besi turun menjadi US$46,70 per ton pada 2018 atau setengah dari harga saat ini yakni US$80 per ton. Harga US$80 per ton tersebut didukung oleh permintaan yang kuat dari pasar China.

Departemen Perindustrian, Inovasi, dan Sains mengatakan tampaknya permintaan kuat tidak terjadi pada beberapa tahun ke depan. Menurut Departemen, ekspor bijih besi akan jatuh 2% menjadi 832,2 juta ton untuk tahun fiskal 2016-2017.

Australia merupakan negara terbesar pemasok bijih besi, namun saham perusahaan tambang milik negara tersebut jatuh setelah laporan proyeksi penurunan harga bijih besi dirilis. Saham Fortescue Metals turun lebih dari 3% pada awal perdagangan, sementara raksasa komoditas BHP Billiton dan Rinto Tinto juga tercatat turun.

Pada perkiraan tahun lalu, departemen memprediksi harga bijih besi hanya berkisar US$44,10 per ton, namun permintaan di pasar China yang kuat mendorong harga di atas US$80 per ton.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: