Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melibatkan Perempuan Capai Swasembada Cabai (2/2)

Melibatkan Perempuan Capai Swasembada Cabai (2/2) Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Riau Ismet Inono mengatakan bibit cabai ini diserahkan secara simbolis kepada TP-PKK Provinsi Riau dan nantinya juga akan disalurkan kepada masyarakat, dan berharap penanamannya berhasil dan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat melihat tingginya harga cabai saat ini.

Media tanaman cabai ini tidak terlalu sulit, cabai dapat ditanam dan dikembangkan meski hanya di areal pekarangan rumah. Terpenting hanya kemauan dari ibu-ibu untuk menjaga dan merawat cabai, jangan setelah siap ditanam dibiarkan begitu saja tanpa disiram apalagi diberikan pupuk. Bantuan bibit cabai serta pelatihan bagaimana menanam cabai di polibag dapat memberikan manfaat bagi Ibu Rumah Tangga (IRT) di Pekanbaru.

Ketua TP PKK Provinsi Riau Sisilita Arsyadjuliandi Rachman mengatakan kegiatan yang dilaksanakan oleh BI Perwakilan Riau ini sangat membantu masyarakat khususnya IRT di Pekanbaru. Hal ini juga merupakan program dari pemerintah pusat yaitu melalui Kementerian Pertanian, dan tahap awalnya dilaksanakan di Kota Pekanbaru sebagai percontohan.

Kementerian Pertanian memperkirakan produksi cabai secara nasional selama Januari 2017 mengalami kelebihan atau surplus sebanyak 5.000 ton.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengatakan pada Januari produksi cabai diperkirakan sebanyak 73 ribu ton sedangkan kebutuhan konsumsi masyarakat sekitar 68 ribu ton.

Sebenarnya konsumsi cabai per kapita masyarakat Indonesia sangat kecil yakni sekitar 1,26 kilogram per kapita per tahun atau hanya 0,105 kilogram per kapita per bulan. Setelah pihaknya melakukan peninjauan ke sejumlah daerah sentra produksi cabai di tanah air dapat dipastikan bahwa ketersediaan komoditas tersebut cukup terjamin.

Di Kediri misalnya, saat ini terhadap areal pertanaman cabai seluas 5.000 hektare begitu juga di Banyuwangi sekitar 4500 ha, serta Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Seharusnya masyarakat tidak perlu terlalu bergantung pada cabai rawit yang saat ini harganya melambung tinggi, karena masih ada cabai merah besar dan cabai keriting yang harganya lebih murah.

Pada kesempatan itu Dirjen Hortikultura meminta Bulog Sub Divisi Regional Malang dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk mengirim cabai rawit ke Jakarta sebagai upaya untuk menekan harga cabe di Ibu Kota yang masih tinggi.

Petani cabai rawit di desa tersebut bersedia menjual hasil produksinya seharga Rp35.000 per kilogram, jauh lebih murah dari yang biasa dipatok para petani, yaitu Rp80.000 per kilogram. Dengan harga yang cukup murah dari petani, PPI dan Bulog bisa mendistribusikan cabe rawit tersebut dengan harga maksimal Rp50.000 sehingga diharapkan bisa menekan harga cabai yang semakin tinggi. (Ant/Ahmad Wijaya)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: