Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aher Sebut Laba Bank Jabar Banten Tembus Rp2,1 Triliun

Aher Sebut Laba Bank Jabar Banten Tembus Rp2,1 Triliun Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengapresiasi capaian kinerja Bank BJB pada tahun 2016 lalu. Aher mengaku bangga atas pertumbuhan aset, kredit, dan laba Bank BJB yang mencapai Rp2,1 triliun atau berada di atas rata-rata perbankan nasional.

"Saya bangga atas keberhasilan Bank BJB. Saya melihat perkembangan Bank BJB dari awal sampai saat ini, boleh jadi pada saat lima atau empat tahun terakhir inilah Bank BJB mengalami kemajuan yang paling maju dibanding sebelumnya," ungkap Aher dalam keterangan resminya yang diterima di Bandung, Selasa (7/2/2017).

Menurutnya, dari sisi laba Rp2,1 triliun itulah yang paling besar yang pernah tercatat. "Dengan indikator yang lain pun di atas nasional adalah yang pertama kali kita catat selama ini. Jadi, wajar kalau kemudian kita mulai dilihat oleh pihak lain," tambahnya.

Aher mengungkapkan bank daerah Jabar dan Banten ini terbaik dibanding bank daerah lainnya di Indonesia. Untuk itu, hal yang sangat wajar apabila BJB menjadi salah satu bank berkinerja terbaik secara nasional.

"Kalau bank daerah itu semuanya hormat kepada Bank BJB karena di antara bank daerah adalah bank sengada lawan (tidak ada lawannya). Oleh karena itulah, lawannya adalah bank nasional," ujar Aher.

Untuk mencapai keberhasilan di 2017 dengan spirit Gasspoll Capai Target 2017, Aher berpesan kepada Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan dan jajaran direksi, jajaran komisaris, para kepala kantor wilayah, para kepala cabang, dan para kepala divisi yang hadir agar terus meningkatkan profesionalisme mereka untuk semakin memajukan BJB.

"Kejujuran dan kebersamaan adalah kunci untuk mewujudkan hal itu, tetapi sebuah keberhasilan adalah keberhasilan yang direncanakan semenjak perencanaan sampai proses kontrol pada akhirnya dan dikelola sama-sama dari mulai pejabat tertinggi di perbankan sampai yang terendah seluruh ada pada payung kebersamaan. Itulah yang akan menjadi jaminan keuntungan secara bersama-sama," katanya.

Aher menambahkan sebuah manajemen perbankan pun diperlukan ada tindakan atau deteksi ini. Hal ini diperlukan sebagai antisipasi melemahnya rasa kebersamaan dan tidak loyalnya pegawai terhadap perusahaan.

"Oleh karena itulah, apabila di antara kita ada yang memiliki spirit kebersamaannya rendah atau bahkan spirit pengkhianatan dalam kebersamaan maka segera diatasi, deteksi dini untuk segera ada tindakan dini," jelas Aher.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: