Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akibat Cuaca Buruk, Harga Bawang Merah di Pasar Cilacap Merangkak Naik

Akibat Cuaca Buruk, Harga Bawang Merah di Pasar Cilacap Merangkak Naik Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Cilacap -

Harga bawang merah di pasar tradisional Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, beranjak naik akibat pengaruh cuaca di Kabupaten Brebes yang merupakan sentra penghasil komoditas itu.

Dari pantauan di Pasar Gede, Cilacap, Selasa (21/2/2017), harga bawang merah naik dari Rp34.500 per kilogram menjadi Rp36.500 per kilogram.

Sementara di Pasar Limbangan, Cilacap, naik dari Rp33.500 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram.

Salah seorang pedagang bumbu dapur, Yati mengatakan kenaikan harga bawang merah itu terjadi akibat pengaruh cuaca buruk di Kabupaten Brebes.

"Pekan kemarin sempat terjadi banjir di Brebes sehingga berdampak pada penurunan pasokan bawang merah. Akibatnya, harga bawang merah menjadi naik," katanya.

Selain itu, kata dia, kenaikan harga juga dipicu oleh kemacetan di jalur penghubung Tegal-Purwokerto akibat proyek pembangunan "fly over" di tiga perlintasan kereta api sehingga distribusi bawang merah ke Cilacap dan Banyumas menjadi terganggu.

Kendati demikian, dia menduga harga bawang merah tidak akan semakin melonjak karena berdasarkan informasi dari pedagang besar, stok komoditas tersebut masih mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Kalaupun naik, kemungkinan tidak terlalu tinggi karena banjir di Brebes sudah surut. Kenaikan harga bawang merah kemungkinan karena faktor pembengkakan biaya distribusi akibat kemacetan di jalur Tegal-Purwokerto," katanya.

Disinggung mengenai harga cabai rawit merah, Yati mengatakan dalam beberapa hari terakhir masih bertahan tinggi di kisaran Rp120 ribu per kilogram namun lebih rendah dari beberapa waktu sebelumnya yang sempat mencapai Rp130.000 per kilogram.

"Kami terpaksa menurunkan harga cabai rawit merah dengan mengambil sedikit keuntungan daripada tidak laku terjual hingga akhirnya membusuk," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: