Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

MTF Masih Berencana IPO untuk Penuhi Target Penyaluran Pembiayaan

MTF Masih Berencana IPO untuk Penuhi Target Penyaluran Pembiayaan Kredit Foto: Mandiri Tunas Finance (MTF)
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) masih belum menutup kemungkinan untuk masuk ke pasar modal melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada tahun ini. Pasalnya, IPO dilakukan perseroan untuk mencari dana dalam rangka merealisasikan target penyaluran pembiayaan tahun ini sebesar Rp20 triliun.

Direktur Keuangan MTF, Arya Suprihadi, pihaknya saat ini masih melihat kondisi pasar serta kondisi perekonomian di tanah air. Sebab, selain IPO perseroan juga bisa meraup dana segar dari penerbitan surat utang atau obligasi.?

"Untuk sumber funding semua kami jajaki. IPO juga, dan itu tergantung market dan kondisi ekonomi. Kami tunggu pasar yang kondusif. Tetapi tahun ini funding kita 60 dari bank (Join Financing Bank Mandiri), 30 persen obligasi. Obligasi kita rencana terbitkan Rp500 miliar - Rp1 triliun. Itu sebagian untuk refinancing dan modal pembiayaan," ucapnya, di Jakarta, Rabu (8/3/2017).

Ia mengungkapkan, pada tahun ini MTF berhasil menekan biaya operasional sehingga cost efisiensi rasio bisa ditekan di level 42,4 persen. ?Dengan adanya biaya-biaya yang bisa ditekan, MTF lebih fokus untuk meningkatkan modal pembiayaan,? jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama MTF, Ignatius Susatyo Wijoyo menuturkan bahwa pada tahun ini MTF terus melakukan ekspansi untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Kantor cabang per akhir tahun ini ditargetkan bertambah jadi 98 cabang, dan 21 kantor satelit.

"Kami tahun ini mulai lebih aktif ekpansi ke Indonesia Timur seperti di Jayapura, Sorong, Ambon. Kami juga buka di Luwuk, Banung, Kalianda, Banyuwangi," ungkap Susatyo. Di sisi produk, MTF juga akan menggenjot kredit multiguna, pembiayaan emas, dan menggandeng bank untuk kredit otomotif.?

"Kredit multiguna sudah kami mulai akhir tahun lalu, tahun ini (2017) kami harapkan bisa tumbuh double atau triple. Kemudian dengan Bank Syariah Mandiri kita luncurkan BSM OTO. Kami juga masuk pembiayan emas, dan pembiayaan stock financing dealer. Selain itu kami perkuat sales chanel," papar Susatyo.

William Francis Indra, Deputi Direktur MTF menambahkan, untuk investasi emas, menurutnya market saat ini sangat menarik. "Awal Q1, target kami masih di bawah 1 persen. Start Maret 2017," kata William.

Untuk BSM OTO, lanjut William, konsepnya berbeda dengan referral nasabah Bank Mandiri, tetapi model servicing. "Jadi semua aset dibukukan di BSM, kami MTF hanya kelola kreditnya. Target pembiayaan tahun ini Rp500 miliar," ungkap William. Sementara terkait sales chanel, MTF telah menambah new payment chanel dengan Tokopedia dan Indomaret, sebelumnya telah memulai dengan jaringan Alfamart.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: