Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2 Juta UMKM Ditargetkan Go Online pada 2018

2 Juta UMKM Ditargetkan Go Online pada 2018 Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Co-Founder and President Commisioner Nurbaya Initiative Yasin Tofani Sadikin mengungkapkan pihaknya menargetkan sebanyak dua juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk go online pada akhir 2018. Hal itu selaras dengan program pemerintah yang bertekad mengonlinekan delapan juta UMKM pada 2020.

"Kami sendiri menargetkannya bertahap. Untuk tahun ini satu juta UMKM go online dan tahun depan satu juta UMKM lainnya menyusul," kata Yasin di sela acara Hari UMKM Online Nasional di GOR Sudiang, Kota Makassar, Sulsel, Jumat (31/3/2017).

Dalam rangkaian Hari UMKM Online Nasional yang berlangsung 31 Maret hingga 2 April, Yasin menargetkan ada 100 ribu UMKM yang go online. Yasin optimistis target tersebut tercapai lantaran gerakan tersebut tidak hanya terpusat di satu daerah. Bahkan, untuk perayaan Hari UMKM Online Nasional dilaksanakan serentak di 30 kota di Tanah Air.

Nurbaya Initiative bersama pemerintah membuka registrasi bagi pelaku UMKM untuk bergabung. Diharapkan Yasin, pengembangan UMKM bisa lebih pesat melalui gerakan go online. Muaranya yakni peningkatan pertumbuhan ekonomi berbasis digital.

Yasin menjelaskan pihaknya menggandeng pelbagai pihak berkompeten dalam pelaksanaan gerakan UMKM go online di antaranya Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Keuangan, PT Pos Indonesia, dan BRI. Dengan mengikuti gerakan go online, UMKM bisa mengembangkan pemasarannya tanpa harus bersusah-susah mengelola toko online-nya. Toh, pihak Nurbaya Institute dan mitra akan membantu pemasarannya di marketplace ternama.

"UMKM tinggal tunggu order dan produknya akan dikirim melalui PT Pos yang memiliki 30 ribu jaringan di Indonesia," ucap dia.

Upaya membangun kewirausahaan nasional melalui gerakan go online serentak, Yasin menyebut akan melibatkan 25 ribu karyawan PT Pos Indonesia. Mereka akan menjadi digital fasilitator untuk membantu pengonlinean UMKM. Manfaat dari gerakan tersebut, UMKM akan mendapatkan domain dan hosting gratis dan produknya akan dipasarkan di marketplace ternama, seperti Bukalapak, Tokopedia, Bli-bli, Elevania, dan Blanja.

Nurbaya Initiative juga akan menyiapkan e-kios di seluruh kantor Pos untuk mengoptimalkan penjualan produk UMKM.

Sebagai catatan, jumlah pelaku UMKM di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data BPS, tercatat 56,5 juta UMKM pada tahun lalu. Dari total pekerja Indonesia sebesar 110 juta orang, sebanyak 107 juta orang di antaranya masuk struktur UMKM. Sayangnya, baru sekitar sembilan persen UMKM di Tanah Air yang sudah melek gerakan go online.

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto mengapresiasi dan mendukung penuh gerakan UMKM?go online yang digagas oleh Nurbaya Inisiative dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di Makassar sendiri, kata dia, pihaknya senantiasa mendorong UMKM untuk go online. Bahkan, program andalan pihaknya yakni bank sampah sudah didaftarkan sebagai UMKM online.

"Gerakan go online ini penting untuk membangun daya saing yang lebih kuat di tengah perdagangan dunia yang sudah borderless," tutur dia.

Danny menegaskan pihaknya akan terus mendorong UMKM di Makassar untuk go online agar menembus pasar global. Namun, sebelum sampai ke situ, kualitas atau mutu produk perlu ditingkatkan. Karena itu, akses pendanaan untuk pengembangan usaha dan perbaikan mutu produk mesti menjadi bagian yang mendapatkan atensi oleh perbankan. Toh, gerakan go online ini juga menggandeng BRI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: