Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dalam Sepekan Arus Modal Asing Masuk Rp1,9 Triliun

Dalam Sepekan Arus Modal Asing Masuk Rp1,9 Triliun Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) melaporkan, arus modal asing (capital inflow) yang masuk ke berbagai instrumen keuangan dalam negeri sejak 1 Januari 2017 sampai dengan minggu kedua April telah mencapai Rp81 triliun, atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Sejak 1 Januari sampai minggu kedua April, sudah Rp81 triliun, atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp60 triliun," jelas Gubernur BI Agus Martowardojo, Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Menurut catatan BI, angka ini meningkat Rp1,9 triliun bila dibandingkan pada minggu pertama April 2017 yang tercatat Rp79,1 triliun. "Itu terdiri dari Rp62,1 triliun yang masuk ke pasar SBN. Kemudian yang masuk ke saham Rp9,7 triliun, dan yang masuk ke instrumen Bank Indonesia seperti Sertifikat BI (SBI) itu Rp5,7 triliun," tambah Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara.

Otoritas moneter menegaskan, meningkatnya arus modal yang singgah ke Indonesia, menunjukkan kondisi perekonomian nasional yang relatif terjaga. Para pemilik modal, masih menganggap Indonesia sebagai destinasi yang menarik untuk menempatkan modal.

Berdasarkan catatan BI, nilai tukar rupiah secara year to date telah berhasil membuat satu persen. Kondisi tersebut, ditegaskan Agus, pun jauh berbeda dibandingkan pada rentang tahun 2013-2014, di mana pada waktu itu, nilai tukar mata uang Garuda terdepresiasi sebesar 21 persen.

"Sekarang, daya tahan kita lebih kuat. Ekonomi kuat, inflasi ditekan rendah. Bahkan Maret kemarin, ketika AS (Amerika Serikat) menaikan suku bunga, Indonesia tetap sehat," sebut Agus.

Kendati demikian, BI akan tetap mewaspadai kondisi perekonomian global yang berpotensi memengaruhi beberapa indikator perekonomian nasional. Meskipun rupiah dalam kondisi stabil, gejolak eksternal tetap menjadi sentimen yang diwaspadai ke depannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: