Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP-WWF Rancang Pedoman Budidaya Berbasis Ekosistem

KKP-WWF Rancang Pedoman Budidaya Berbasis Ekosistem Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama World Wildlife Foundation (WWF) Indonesia merancang pedoman pengelolaan perikanan budidaya berbasis ekosistem.

"Langkah ini sebagai upaya mengimplementasikan pola pengelolaan budidaya yang bertanggung jawab sebagaimana mandat dalam Kode Etik Perikanan Berkelanjutan FAO," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (22/4/2017).

Menurut Slamet, hal tersebut penting mengingat isu lingkungan saat ini telah menjadi perhatian masyarakat global. Fenomena penurunan daya dukung lingkungan hidup akibat pengelolaan yang tidak terkendali juga mengancam eksistensi sumber daya alam.

Untuk itu, ujar dia, aspek lingkungan menjadi pertimbangan utama dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam termasuk dalam subsektor perikanan budidaya.

Pedoman tersebut, memberikan acuan bagi para pelaku usaha bagaimana melakukan pengelolaan usaha budidaya yang mempertimbangkan keseimbangan antara aspek ekologi, sosial, dan ekonomi.

"Kegiatan usaha budidaya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ekosistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, ke depan aktivitas usaha budidaya harus dilakukan dengan tetap menjamin kelestarian ekosistem melalui penerapan prinsip eko-efisiensi," katanya.

Dirjen Perikanan Budidaya menjelaskan, prinsip eko-efisiensi yaitu mendorong produktivitas dengan tetap menjaga kualitas lingkungan yang ada.

Selain itu, tambah Slamet, pedoman itu juga menuntut pengelolaan kawasan budidaya secara terpadu, khususnya dalam mengatasi tantangan yang terkait di dalam permasalahan yang terjadi di perairan umum, di mana kawasan budidaya pada wilayah tersebut kerap bersifat "open access", dan melibatkan multisektor atau banyak pihak.

"Pedoman itu dapat menjadi alat dalam memberikan arahan pengelolaan agar dapat dilakukan secara terpadu dengan mempertimbangkan berbagai kepentingan," ucapnya.

Sementara itu, Direktur CTI-WWF Indonesia Wawan Ridwan menyatakan, pedoman itu merupakan bentuk perhatian bersama dalam menjamin keberlanjutan SDA dan lingkungan hidup.

Menurut dia, perikanan budidaya tidak bisa dilepaskan dari daya dukung kapasitas ekosistem secara keseluruhan.

Untuk itu, ujar dia, pengelolaan budidaya yang tidak mengindahkan daya dukung dan peran ekosistem sama saja "bunuh diri" dalam investasi usaha.

Wawan menambahkan, sub sektor perikanan budidaya memiliki peran sentral dalam mencukupi kebutuhan pangan global, oleh karena itu penting bagaimana menjamin keberlanjutan aktivitas perikanan budidaya termasuk jaminan ketelurusan produk. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: