Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar AS Melemah di Tengah Ketidakpastian Trump

Dolar AS Melemah di Tengah Ketidakpastian Trump Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, New York -

Kurs dolar Amerika Serikat melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Sabtu (20/5/2017) pagi WIB, karena ketidakpastian mengenai apakah pemerintahan Trump dapat terus mendorong agenda reformasi ekonominya yang membebani pasar.

Gedung Putih awal pekan ini membantah gelombang baru tuduhan media bahwa Trump mungkin telah mencoba menghalangi keadilan dengan meminta Direktur FBI, James Comey, untuk mengakhiri penyelidikan terhadap mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn.

"Saya harap Anda bisa membiarkan ini terjadi," kata Trump kepada Comey saat itu, menurut laporan New York Times, mengutip dua orang yang membaca memo yang ditulis Comey beberapa saat setelah bertemu dengan Trump di Ruang Oval, suatu hari setelah Flynn mengundurkan diri dari jabatannya atas skandal terkait Rusia pada Februari

"Pasar merespons kemungkinan bahwa reformasi pajak, belanja infrastruktur, reformasi kesehatan dan kesepakatan perdagangan mungkin tidak akan terjadi," kata Brendan Ahern, direktur investasi Krane Funds Advisors.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,79 persen menjadi 97,105 pada akhir perdagangan, tingkat terendah sejak 9 November 2016, hari hasil pemilihan umum AS diumumkan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1.1208 dolar AS dari 1,1098 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi 1,3035 dolar AS dari 1,2932 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia beringsut naik menjadi 0,7464 dolar AS dari 0,7417 dolar AS.

Dolar AS dibeli 111,30 yen Jepang, lebih rendah dari 111,55 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9732 franc Swiss dari 0,9806 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3516 dolar Kanada dari 1,3616 dolar Kanada. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: