Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

3,5 Juta Peserta Riau Belum Terintegrasi JKN-KIS

3,5 Juta Peserta Riau Belum Terintegrasi JKN-KIS Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Pekanbaru -

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Divre II mencatat sebanyak 3,5 juta jiwa penduduk Riau belum terintegrasi ke dalam program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat dan ditargetkan bisa diselesaikan pada 2018.

"Sebanyak 3,5 peserta itu akan terus dijaring antara lain melalui sosialisasi tentang program JKN-KIS pada wilayah yang belum terjangkau serta melakukan pemetaan sasaran peserta pada kelompok mahasiswa, masyarakat calon peserta mandiri, usaha dagang kecil dan lainnya," kata Kepala BPJS Kesehatan Divisi II, Siswandi di Pekanbaru, Sabtu (3/6/2017).

Menurut dia, penduduk Riau mencapai 7 juta dan periode 2014-Maret 2017 sudah tercatat 3,5 juta jiwa (50 persen) yang terintegrasi ke dalam program JKN-KIS berasal dari PNS, TNI, Polri, peserta pekerja penerima upah dari badan usaha (perusahaan), peserta Jamkesmas dan Jamkesda, serta peserta mandiri.

Ia mengatakan BPJS Kesehatan Divre II juga menggandeng pemerintah kabupaten dan kota se-Riau, serta menambah kanal-kanal pendaftaran hingga di kantor-kantor kecamatan selanjutnya data calon peserta dijemput oleh petugas BPJS Kesehatan disamping terus berupaya mencarikan ide agar calon peserta dari keluarga tidak mampu bisa dibantu pembayaran preminya dari pihak swasta.

"BPJS Kesehatan juga menggali sumber-sumber pendapatan berasal dari perusahaan yang memiliki program kepedulian sosial mereka untuk bisa membantu pembiayaan premi JKN-KIS bagi warga tidak mampu yang belum termasuk dalam program Jamkesda dan Jamkesmas," katanya.

Selain itu, pembiayaan premi bagi keluarga tidak mampu juga diupayakan berasal dari Baznas dan bentuk-bentuk badan amil zakat lainnya, guna mempercepat agar semua masyarakat terintegrasi ke program BPJS Kesehatan dan bisa segera mendaftar hingga akhir 2018.

Sementara itu, untuk tempat pendaftaran peserta baru, selain dibuka di kantor layanan operasioanal (KLO) di kabupaten dan kota, serta care centre 1500-400 yang beroperasional selama 24 jam. KLO berfungsi sebagai tempat pendataran baru juga menerima pengaduan masyarakat, begitu juga care centre menerima pendaftaran peserta baru, konsultasi kesehatan yang dilayani tenaga medis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: