Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KPPU Klaim Pengendalian Harga Pangan Terbaik dalam 10 Tahun Terakhir

KPPU Klaim Pengendalian Harga Pangan Terbaik dalam 10 Tahun Terakhir Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Muhammad Syarkawi Rauf mengklaim pengendalian harga pangan selama Ramadan 2017 merupakan yang terbaik dalam 10 tahun terakhir. Indikatornya yakni penurunan beberapa harga komoditas pangan strategis, seperti daging sapi, gula pasir, cabai rawit dan bawang merah. "Ini menarik. Bila tahun-tahun sebelumnya harga pangan cenderung naik saat Ramadan, kini malah turun," kata Syarkawi, dalam sebuah diskusi di Kota Makassar, Sulsel, Kamis, (22/6/2017).
Penurunan harga pangan jelang dan selama Ramadan, Syarkawi menyebut merupakan prestasi terbaik pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Bos KPPU itu memuji sinergitas berbagai instansi yang tergabung dalam Satgas Pangan. Diusulkannya agar sinergitas tersebut berlanjut pasca-Lebaran. Dengan demikian, ketersediaan dan harga pangan senantiasa terjaga. "Mengubah pola pembentukan harga pangan dari naik jadi turun itu tidak mudah. Prestasi ini harus bisa dipertahankan," tuturnya.
Beberapa komoditas pangan strategis yang harganya menurun drastis yakni gula pasir dan daging sapi. Hal tersebut sejalan dengan ketatnya pengawasan distribusi dan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk gula pasir misalnya harganya turun dari Rp17 ribu menjadi Rp12.500 seusai HET. Selanjutnya, kata Syarkawi, daging sapi untuk kualitas terbaik semisal tenderloin harganya merosot dari Rp150 ribu menjadi 120 ribu. Adapun HET daging sapi yakni Rp80 ribu.
Syarkawi memaparkan menurunnya harga pangan juga tidak lepas lantaran semakin melimpahnya stok di Indonesia. Untuk daging sapi misalnya, kebutuhan Indonesia untuk April-Juni tercatat 64 ribu ton. Itu tidak seberapa dengan ketersediannya yang mencapai 82 ribu ton. Melimpahnya stok daging sapi maupun kerbau diakuinya bukan sebatas karena produksi mandiri, melainkan masih ditopang kebijakan impor. ?
"Dengan stok yang memadai, KPPU bersama Kemendag (Kementerian Perdagangan) dan Polri tinggal memantau distribusinya ke pasar. Kami berusaha memastikan agar rantai pasoknya tidak terlalu panjang dan mengantisipasi adanya praktik kartel atau pelanggaran lainnya," papar alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) itu.
Komisioner KPPU, Nawir Messi, menambahkan pengendalian harga pangan tahun ini menjadi yang terbaik ditopang oleh berbagai faktor. Selain melimpahnya stok dan ketatnya pengawasan distribusi pangan, faktor lain yang cukup penting adalah kian harmonisnya komunikasi dan sinergitas antara pemerintah dengan pelaku usaha. Hal tersebut dibuktikan dengan partisipasi perusahaan dan distributor besar dalam penetapan HET berbagai komoditas pangan strategis.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: