Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Minyak Dunia Bangkit Lagi Setelah Merugi

Minyak Dunia Bangkit Lagi Setelah Merugi Kredit Foto: Reuters/Heinz-Peter Bader
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak pulih pada hari Senin (10/7/2017) setelah alami kerugian dan mengalami penurunan 3 persen pada sesi sebelumnya, namun pasar tetap di bawah tekanan dari aktivitas pengeboran tinggi di Amerika Serikat, dan pasokan yang cukup dari OPEC sebagai produsen.

Harga minyak mentah Brent, patokan internasional untuk harga minyak, berada di angka $47,08 per barel pada 0136 GMT, naik sebesar 37 sen atau 0,8 persen dari penutupan terakhir mereka.

Minyak mentah berjangka A.S. West Texas Intermediate (WTI) berada di angka $44,60 per barel, naik 37 sen atau 0,8 persen.

Produsen mengatakan kenaikan harga tersebut tercermin dari pembelian oportunistik, setelah penurunan tajam pada Jumat, namun mereka menambahkan bahwa kondisi pasar secara keseluruhan masih lemah.

Harga Brent adalah 17 persen di bawah pembukaan pada tahun 2017, meskipun ada kesepakatan yang dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak atau Organization of the Petroleum Eporting Countries (OPEC) untuk memangkas produksi mulai Januari.

Bank ANZ mengatakan pada hari Senin bahwa pasar "terus berfokus pada peningkatan aktivitas pengeboran (A.S.) dan produksi yang lebih tinggi,"

Perusahaan energi A.S. menambahkan tujuh rig pengeboran minyak pekan lalu, menandai kenaikan 24 minggu dari 25 besar dan membawa jumlah total hingga 763, yang paling banyak sejak April 2015, perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan pada hari Jumat.

Produksi minyak A.S. telah meningkat lebih dari 10 persen sejak pertengahan 2016 sampai 9,34 juta barel per hari atau barrels per day (bpd).

Output A.S. yang meningkat datang karena pasokan dari OPEC juga tetap cukup meskipun ada janji oleh kelompok tersebut untuk mengurangi produksi antara Januari tahun ini dan Maret 2018.

OPEC mengekspor sebanyak 25,92 juta barel per hari (bpd) pada bulan Juni, 450.000 bpd lebih banyak dari pada bulan Mei, dan 1,9 juta bpd lebih dari tahun sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: