Pertumbuhan Kredit di Kuartal Tiga Tahun ini Diprediksi Semakin Kuat

Bank Indonesia memproyeksikan pada kuartal tiga tahun ini pertumbuhan kredit baru bakal semakin kuat. Hal tersebut tercermin dari SBT permintaan kredit baru sebesar 99,3% atau lebih tinggi dari posisi sebelumnya 84,8%.

Peningkatan optimisme bankir didorong oleh perkiraan kondisi ekonomi di kuartal tiga yang lebih baik dari kuartal sebelumnya. Hal tersebut ditambah lagi dengan adanya penurunan resiko penyaluran kredit.

"Pada kuartal ketiga tahun ini, prioritas penyaluran kredit menurut jenis penggunaan adalah kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi dan kredit konsumsi. Sementara berdasarkan sektor ekonomi, prioritas pertama berubah dari sektor industri pengolahan menjadi sektor perdagangan besar dan eceran,? tulis BI dalam keterangan resminya di Jakarta.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa kebijakan penyaluran kredit perbankan pada kuartal tiga tahun ini bakal lebih longgar dari periode sebelumnya. Hal itu tercermin dari SBT kebijakan penyaluran kredit sebesar 4,8%, lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang mencapai 27,1%.

Pelonggaran kebijakan bakal mendorong bankir untuk meningkatkan plafon kredit dan menurunkan biaya premi kredit bersiko. Di samping itu, proyeksi kondisi ekonomi juga akan lebih baik dari periode sebelumnya dan juga meningkatnya likuiditas juga akan membuat penyaluran kredit baru lebih baik lagi.

Terkait dengan dana pihak ketiga (DPK), pada kuartal tiga tahun ini dalam survei BI disebutkan pertumbuhan DPK akan tetap tinggi meskipun sedikit melambat dari kuartal sebelumnya. Terlihat dari SBT pertumbuhan DPK sebesar 88,3% atau sedikit lebih renda dari kuartal sebelumnya 89,4%. Perlambatan pertumbuhan DPK disebabkan oleh penurunan suku bunga DPK dan penyesuaian bankir terhadap kebutuhan likuiditas.